Sukses

Nenek Dipaksa Mengemis Bikin Heboh Semarang

Kerjaan cucunya hanya menunggu neneknya mengemis. Tiap 12 jam neneknya setoran ke cucunya.

Liputan6.com, Semarang Kota Semarang menjadi sorotan para netizen. Diawali adanya unggahan empat buah video tentang nenek pengemis di media sosial Facebook, Instagram, dan media sosial lain.

Video itu meski direkam dengan kamera ponsel dan tak bisa merekam suara, namun bisa bercerita adanya seorang nenek renta yang dipaksa mengemis di lampu merah RSUP Kariadi Semarang. Awalnya video itu diunggah akun instagram IG @lambe_turah, akhirnya video ini menjadi viral.

Dalam video itu, akun pengunggah juga menandai Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Selain itu ada pula tembusan kepada Dinas Sosial Jawa Tengah dan humas Polrestabes Semarang serta Polda Jateng.

Dalam keterangannya, dituliskan bahwa nenek tersebut dipaksa mengemis oleh cucunya.

"Bantu Share #Semarang

NENEK DIPAKSA NGEMIS

“Dekat kantor saya ada seorang pengemis tua yang biasa mangkal di lampu merah RSUP Kariadi Semarang, setelah saya sering mengamati ternyata nenek ini dipaksa mengemis sama cucunya sendiri.

Saya tidak tega, sampai saya ikuti gerak-gerik nenek ini, sering juga saya melihat nenek ini mengeluh capek tapi tetep dipaksa sama cucunya untuk mengemis.

Kerjaan cucunya hanya nungguin neneknya ngemis. Tiap 12 jam neneknya setoran ke cucunya, ntar dikasih waktu 1 jam istrirahat, trus disuruh ngemis lagi. Kalau gak mau trus dipaksa.

Ya Allah Apa yang harus dilakukan untuk menolong nenek ini????”

Nenek ini dipaksa mengemis dan setor oleh sang cucu.

Unggahan tersebut langsung menjadi viral. Saat berita ini ditulis, empat video itu sudah ditonton lebih dari 500 ribu kali. Pada salah satu video, terlihat si nenek dengan pakaian kumal tengah bersiap untuk mengemis.

Sedangkan cucunya, tampak mengenakan pakaian rapi dan bagus. Nenek pun berjalan melangkah berat ditemani sebuah tongkat yang membantu seimbangkan badannya yang sudah tua.

Melihat unggahan video ini, terlihat bahwa video ini direkam dalam hari yang berbeda atau waktu yang berbeda. Mulai dari persiapan si nenek mengemis, dan ada pula video yang menunjukkan nenek itu istirahat. Sang cucu berjongkok dan mengelap keringat si nenek pengemis dengan kasar.

Bahkan dalam satu adegan, si cucu itu melempar kain lap ke kepala si nenek. Usai itu sang cucu yang jongkok mengenakan topi, kemudian menghitung uang hasil ngemis dari kantong plastik berwarna biru, sembari diselingi ngobrol-ngobrol meski tidak terdengar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ribuan Netizen Mengutuk si Cucu

Ribuan netizen spontan mengutuk aksi laknat cucu terhadap nenek ini.

"Semoga nenek dikasih kesehatan, panjang umur, dan surga kelak, dan cucunya diberi hidayah dan segera bertobat amin," respon Joko.
"Astaqfirullah…kejam bener ni orang…masa sama nenek sendiri segitunya penganiayayaan ini namanya," kata Noordien.

Dalam video kedua, akun IG @wahyusetiawan96 malah terlihat heran. "Aku pikir cuma ada di sinetron kayak gini. Tapi di dunia real ada juga orang sebejat ini.

Akun @dputrilestari93 menyebut "gak ada otaknya, laporin ke polisi aja. Biar ditangkep."

"Tolong yang deket tempat itu laporin sama pihak Dinas Sosial setempat. Dan laporin ke police station itu cucunya. Kriminal itu. Yang tau juga diam saja, bantu sebisa mungkin, sebagai sesama umat manusia,"tulis @ike_dewi_riayanik.

Durhaka.. dasar laki2 gak berguna.. kasian nenek itu.. cepat2 cari tau neneknya itu min.. biar cepat ditangani.. biar si nenek bisa dimasukin ke panti supaya gak disuruh ngemis lagi” tulis akun @mrsnanie.


Jauh sebelum viral, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah memerintahkan Dinas Sosial Kota Semarang untuk mengecek dan menindaklanjuti temuan ini. Melalui akun instagramnya Hendi meminta agar Dinas Sosial segera mengecek.

"@p3mkotasmg @dinsoskotasmg segera cek dan tindaklanjuti," tulis IG @hendrarprihadi. Hal yang sama juga dilakukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. "cek @dinsosjateng segera," tulis Ganjar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini