Sukses

Tips Wisata Selamat dari Celaka di Curug dan Kedung

Beberapa waktu lalu, dua mahasiswa yang berwisata ke curug meninggal dunia saat asyik mandi tanpa alat pengaman.

Liputan6.com, Purwokerto - Banyaknya wisatawan yang meninggal saat wisata di curug dan kedung di Banyumas, Jawa Tengah membuat sejumlah pihak prihatin. Selama ini wisata alam bebas tersebut belum dilengkapi dengan peralatan yang memadai.

Korban meninggal paling banyak di lokasi curug dan kedung. Paling banyak meninggal di sekitar kawasan wisata Baturaden.

"Setahun belakangan ini sudah ada belasan orang yang meninggal gara-gara kegiatan alam bebas," kata Juru Bicara Aliansi Pariwisata Banyumas, Wiwit Yunihartono, Rabu (1/3/2017).

Ia menyebutkan, korban meninggal atau kecelakaan biasanya karena tidak tahu medan. Selain itu, ada juga yang tergelincir dan karena sedang mabuk di alam bebas.

Meningkatnya korban meninggal sejalan dengan tingginya tren swafoto di bawah air atau underwater. Dulunya, penikmat alam bebas ini hanya sekedar melihat pemandangan tapi belum mencoba berenang di air.

Menurut dia, belum semua objek wisata dan desa wisata menyediakan peralatan memadai. "Peralatan rescue juga tidak ada," kata dia.

Minimal, pengunjung harus membawa pelampung dan baju renang. Wiwit menyebutkan, banyak zona baru alam bebas yang belum terkontrol.

Saat ini, sudah ada komunitas canyoning dan cliff jumping yang sadar akan keselamatan. Mereka sudah paham kondisi medan. "Faktor risiko sudah mereka antisipasi. Yang seperti ini bisa zero accident," kata dia.

Ia berharap pemerintah bisa mendampingi desa wisata untuk manajemen pengelolaan wisata alam bebas. Saat ini, ia menyebutkan ada 50-an curug dengan ketinggian antara 15 hingga 70 meter.

Apalagi, kata dia, saat ini di Baturaden intensitas hujannya sedang tinggi. Di Sungai Pelus, ada 21 pertemuan anak sungai sehingga jika hujan akan cepat banjir.

Nyaman Agung, pegiat Canyoning Purwokerto, mengatakan, saat ini sudah banyak informasi di dunia maya tentang keamanan berwisata di alam bebas.

"Bisa dicari pengetahuan tentang itu. Minimal tentang kondisi alam dan pengetahuan tentang gear minimal saat berwisata," kata dia.

Ia menambahkan, tidak semua alas kaki bisa untuk berpetualang di curug dan kedung. Apalagi jika kondisi licin, tidak semua alas kaki untuk berpetualang cocok digunakan.

Tips lainnya, kata dia, usahakan jangan bepergian sendiri. Ajaklah teman terutama teman yang paham lokasi.

Menurut dia, wisata alam terbuka merupakan wisata minat khusus. Idealnya, tidak semua orang bisa mengikuti wisata jenis ini, kecuali mereka yang selama ini paham ilmunya.

Seperti wisata free dive di kedung. Tabung yang dibutuhkan minimal yang 5 milimeter bukan 3 milimeter. Jika ingin meloncat dari atas curug, juga harus memperhatikan komposisi kedalaman air yang harus sepertiga dari ketinggian curug.

Selain itu, jika ingin wisata di alam bebas peralatannya juga harus disesuaikan dengan medan. Celana jeans tidak disarankan karena menambah dingin di tubuh. Kaos, jaket dan jas hujan juga harus disiapkan.

"Asupan kalori juga harus cukup," kata dia.

Ia menambahkan, botol minuman mineral yang besar juga bisa dimanfaatkan untuk pelampung darurat saat ada yang tenggelam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini