Sukses

Tragis, Sekeluarga di Bali Bunuh Diri Tenggak Racun

Sekeluarga di Bali bunuh diri. Polisi mengamankan botol berisi pestisida yang diduga ditenggak sekeluarga.

Liputan6.com, Denpasar - Tragis nian nasib satu keluarga di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. Satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan dua anak nekat bunuh diri. Diduga keluarga dengan menenggak racun jenis pestisida yang telah dicampur dengan minuman bersoda. 

‎Belum diketahui penyebab mereka nekat bunuh diri. Namun kuat dugaan lantaran putus asa akibat penyakit yang dideritanya.

Dari informasi yang dihimpun, korban adalah Kadek Artaya (32) beserta istrinya Kadek Suciani (27) dan kedua anak mereka, yakni Putu Wahyu Adi Saputra (7) dan Kadek Dwi Cahya Putri (3).

Diduga mereka menenggak racun tersebut dini hari tadi. Keempat korban pertama kali ditemukan oleh‎ Made Suardana yang merupakan ayah dari Kadek Artaya. Sekitar pukul 06.00 Wita tadi pagi Made Suardana pulang dari pasar. Ia melihat lampu di rumah anaknya masih menyala. Ia lantas berinisiatif mengecek rumah anaknya tersebut.

‎Namun, dari tiga kamar di rumah anaknya tersebut, satu kamar dalam keadaan terkunci. Dari dalam tercium bau gas menyengat. Made Suardana akhirnya berinisiatif mendobrak kamar yang terkunci tersebut.

"Anak saya bersama istri dan anaknya sudah tergeletak. Dari mulutnya keluar busa," kata Suardana, Kamis (23/2/2017).

Ia lantas memberikan air kelapa sebagai penetral racun. Sayang, upayanya itu tak membuahkan hasil. Keempatnya lantas dirujuk ke klinik terdekat. Dari hasil pemeriksaan, keempat korban sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Paman korban, Gede Suarsana, mengaku tak ada gelagat aneh dari keluarga korban sebelum nekat menghabisi nyawanya sendiri. ‎"Tidak ada masalah dengan keluarga maupun teman-temannya," ucapnya.

Hanya saja, Suarsana mengaku sering mendengar keluh kesah korban tentang penyakit yang diderita istri dan anak pertamanya. Korban yang bekerja sebagai buruh serabutan itu mengaku tak memiliki dana cukup untuk mengobati penyakit istri dan anaknya yang silih berganti menghinggapi.

Temuan Polisi

Dari hasil olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), Kapolsek Tejakula, Ajun Komisaris Putu Mangku Yasa, mengatakan polisi menemukan barang bukti berupa dua botol minuman jenis Sprite dan satu botol pestisida yang setengahnya telah terpakai.

Polisi juga menemukan gelas yang diduga digunakan korban untuk meminum Sprite yang telah dicampur pestisida tersebut.

"Kami masih selidiki lebih dalam, tetapi dari pemeriksaan awal tidak ada tanda-tanda kekerasan dari empat orang yang meninggal dunia," kata Kepala Polres Buleleng Ajun Komisaris Besar Polisi I Made Sukawijaya di Singaraja, Bali.

Sukawijaya memaparkan berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, mereka sempat mencium bau yang diperkirakan berasal dari gas kompor yang menyengat di kediaman rumahnya. Ketika dilihat ke dapur tidak ada gas yang bocor.

Berdasarkan keterangan saksi di lapangan, kata dia, korban Kadek Suciani sebelumnya mengalami sakit batuk berkepanjangan. Anaknya, Putu Wahyu, juga mengalami sakit yang sama.

Diduga korban frustrasi dengan keadaan tersebut dan nekat bunuh diri sekeluarga. "Dugaan sementara karena faktor tersebut. Tapi kami akan terus melakukan pengembangan," kata Sukawijaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.