Sukses

Harimau Sumatera Jadi Tersangka Kematian Mengenaskan 3 Korban

Liputan6.com, Padang - Warga Cubadak Lilin, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dihebohkan dengan kejadian terduga Harimau Sumatera memangsa tiga korban.

Para korban yang dimangsa harimau itu adalah tiga ekor kerbau milik seorang warga yang tengah digembalakan di kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau, Rabu, 22 Februari 2017.

Pemilik ternak itu, Petriana (55), di Lubuk Basung, Kamis (23/2/2017), mengatakan, satu kerbau dewasa ditemukan dengan kondisi kaki-kakinya sudah hilang dan perut tercabik-cabik karena diduga dimangsa. Dua anak kerbaunya juga mati di tempat dengan kondisi yang sama mengenaskan.

"Ketiga kerbau itu tergeletak di padang rumput dengan jarak sekitar satu kilometer dari rumah saya," kata Petriana seperti dilansir Antara.

Ia bersama warga lain dan wali jorong sudah memberitahukan hal ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Agam. Kepala BKSDA Agam, Syahrial Tanjung, yang didampingi petugas BKSDA, Syafrial Suharto mengatakan, ketiga kerbau ini diduga kuat dimangsa Harimau Sumatera.

Dugaan itu didasarkan pada lokasi ditemukan jejak telapak kaki Harimau Sumatera dan jejak luka-luka pada kerbau.

"Tapi kami tidak bisa memastikan jumlah dan besar harimau, karena jejak telapak kaki sudah mulai hilang terinjak warga. Kita telah mengusir harimau ke tengah hutan dengan cara menciptakan bunyi-bunyian," ucap dia.

Dilihat dari cara melukai kerbau-kerbau ini, induk Harimau Sumatera kemungkinan sedang melatih anak-anaknya untuk berburu makanan di hutan sebelum harimau itu berpisah.

"Kalau sudah bisa berburu, maka induk harimau akan berpisah dengan anaknya. Apabila ada anak harimau berkelamin jantan, maka mereka akan mencari lokasi baru," katanya.

BKSDA setempat, mengimbau warga tidak mengikat kerbau di kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau. Karena daerah itu bagian dari habitat Harimau Sumatera.

Selain itu, warga juga diminta tidak mengganggu habitat harimau dengan cara merusak hutan, berburu rusa, kijang, dan hewan lain di lokasi itu. "Apabila ini terjadi, maka harimau akan turun ke permukiman warga untuk mencari makan," katanya.

Harimau Sumatera merupakan pemangsa puncak di rantai makanan yang bersifat soliter. Berbeda dengan sepupunya, singa (Panthea leo), yang hidup dalam koloni. Harimau Sumatera --sebagaimana halnya jenis harimau lain di dunia-- baru mencari pasangan pada masa musim kawin.

Luas wilayah penjelajahan satu Harimau Sumatera jantan bisa beradius 100 hektare. Mereka menandai wilayah kekuasaannya dengan cakaran di pohon atau mengencingi titik-titik tertentu sebagai batas wilayahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.