Sukses

2 Tukang Ojek Korban Penembakan di Puncak Jaya Tumbal Kecelakaan

Kedua tukang ojek korban penembakan di Puncak Jaya itu tak berkaitan langsung dengan kasus kecelakaan yang terjadi pada November 2016.

Liputan6.com, Wamena - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyebut penembak dua tukang ojek hingga tewas berasal dari kelompok Goliat Tabuni. Namun, anggota Polres Puncak Jaya masih menyelidiki nama penembak itu.

"Polisi masih menyelidiki siapa eksekutor penembakan dan penganiayaan hingga menewaskan dua tukang ojek di Kampung Papagaru, Distrik Irimuli," kata Kapolda Papua di Wamena, Rabu, 15 Februari 2017.

Kapolda Papua mengatakan dari penyelidikan terungkap, kedua tukang ojek itu merupakan sasaran acak dari kelompok Goliat Tabuni. Mereka diduga menjadi tumbal sebagai buntut kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan tiga warga di Puncak Jaya pada November 2016 lalu.

Saat kecelakaan terjadi, ketiga warga tewas setelah ditabrak truk yang saat itu melintas dalam rangka kampanye paslon Bupati Puncak Jaya petahana Henock Ibo - Rinus Telenggen. Keluarga ketiga korban lalu meminta uang ganti rugi kepada Pemda sebesar Rp 1 miliar per orang yang tidak dipenuhi sampai sekarang.

Keluarga salah satu korban diduga merupakan anggota kelompok bersenjata Goliat Tabuni. Meski begitu, Kapolda memastikan penembakan itu tidak berkaitan dengan pilkada.

"Kasus penembakan di Puncak Jaya murni kasus kriminal dan saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut," kata Kapolda Irjen Waterpauw.

Sebelumnya, dua tukang ojek yakni Adi Gading dan Nurhadi ditemukan tewas dengan luka tembak dan tusuk di kampung Papagaru, Distrik Irimuli, Kabupaten Puncak Jaya, Senin, 13 Februari 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.