Sukses

H-2 Jelang Pilkada Puncak Jaya Papua, 2 Tukang Ojek Tewas

Kapolda Papua menyatakan suhu politik jelang Pilkada Puncak Jaya Papua sedang tinggi.

Liputan6.com, Jayapura – Dua tukang ojek tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata di Kampung Papagaru Sanoba, Distrik Irimuli, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, sekitar pukul 11.20 WIT, Senin, 13 Februari 2017. Kedua tukang ojek itu bernama Adi Gading dan Nurhalim.

Adi Gading tewas di tempat dengan luka tembak pada bagian pergelangan tangan kiri tembus dan luka bacok di bagian leher dengan luka lebar 5 cm dan panjang 12 cm.

Sementara, Nurhalim tewas dengan luka tembak di bagian lengan tangan kiri bagian atas tembus punggung belakang sebelah kiri dan luka tembak pada bagian atas dada sebelah kiri tembus pinggang bagian sebelah kanan.

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyebutkan kedua tukang ojek ditemukan oleh rekannya sendiri, atas nama Hajir (16) saat dirinya kembali mengantar penumpang dari Tingginambut.

"Adi Gading tergeletak di jalan. Hajir langsung melaporkan kejadian itu ke Pos Tingginambut," kata Kamal.

Sementara, tubuh Nurhalim yang bersimbah darah ditemukan tukang ojek lainnya bernama Nurdin (29) setelah mengantar penumpangnya bernama Nus Kogoya di tempat yang tak jauh berbeda dari tubuh korban Adi Gading.

"Lokasinya keduanya berdekatan. Kami terus melakukan pengejaran dan penyelidikan lebih lanjut," kata Kamal.

Kepolisian setempat belum dapat menyimpulkan kejadian yang terjadi jelang H-2 Pilkada Serentak di Kabupaten Puncak Jaya berkaitan dengan pelaksanaan pilkada. Berdasar informasi beredar, kedua kelompok kriminal bersenjata pimpinan Puron Wenda, Enden Wanimbo, Yogor masing-masing mendukung pasangan calon yang bersaing di Pilkada Puncak Jaya.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyebutkan informasi yang diterimanya, kelompok itu sudah berada di kota dan ingin ikut dalam pencoblosan pilkada 15 Februari besok. Ia juga mendengar suhu politik di Puncak Jaya sudah tinggi saat ini.

"Yang saya dengar mereka ingin sukseskan pilkada, sesuai dengan pilihannya masing-masing. Jika komitmen mereka tak mengganggu pihak lain, ya kita hormati juga. Namun, jika mereka telah mengganggu, ya kita akan ambil tindakan tegas," ujar Paulus.

Tiga pasangan calon ikut memperebutkan kursi Bupati Puncak Jaya. Ketiganya adalah mantan wakil Bupati Puncak Jaya, Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, lalu ada juga petahana Henock Ibo-Rinus Telenggen dan mantan Sekda Puncak Jaya Yuni Wonda-Deinas Geley.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini