Sukses

Rencana Masa Depan bagi 12 Mantan Penghuni Panti Asuhan Maut

Ke 12 anak mantan penghuni panti asuhan maut masih menjalani pemulihan setelah trauma yang mendera.

Liputan6.com, Pekanbaru - Belasan bekas anak panti asuhan maut milik Yayasan Tunas Bangsa bakal mengeyam pendidikan formal. Biayanya bakal ditanggung Panti Sosial Anak Riau di Jalan Soetomo, Pekanbaru, Riau.

Sebelum itu, anak-anak perlu menjalani masa pemulihan psikologis karena trauma selama dirawat Lili Rachmawati, sang pemilik Yayasan Tunas Bangsa. Menurut Kepala Panti Sosial Anak Riau Mira Nita, anak-anak tersebut setelah masa pemulihan akan dimasukkan ke TK dan SD.

"Nanti dilihat berapa umurnya, yang seharusnya ke TK masukkan ke TK, ke SD masukkan ke SD," kata Mira Nita, Senin (13/2/2017).

Sejak dipindahkan pada pekan lalu dari rumah aman milik Dinas Sosial Riau, Mira menyebut 12 anak masih dalam penyesuaian dengan lingkungannya yang baru.

Anak-anak itu diajak bermain oleh pengelola panti dan petugas pemulihan sosial Dinsos, baik dalam ruangan, ataupun di arena bermain yang sudah ada di halaman panti.

"Selanjutnya akan dilakukan asessment lagi, penyembuhan. Tahap awal masih penyembuhan," kata Mira.

Mira menyebutkan, sebagian anak ketika dipindahkan dari rumah aman ke panti yang dikelolanya masih terlihat risau. Ada pula yang menangis dengan lingkungan yang baru.

Hal itu dinilai wajar karena pengalaman buruk yang dialami belasan anak itu selama dirawat Lili. Tak hanya dugaan penganiayaan, tapi juga lingkungan dan makanan tidak sehat.

"Makanya harus penyesuaian dulu, supaya betah di panti ini. Setelah itu dilakukan asesment," kata Mira.

Sebelumnya, ada 17 anak panti Yayasan Tunas Bangsa yang diselamatkan. Dua di antaranya oleh Dinas Sosial Riau dan Lembaga Perlindungan Anak Riau. Sementara, sisanya dicari Polresta Pekanbaru.

Terungkapnya kasus panti asuhan maut ini setelah salah satu anak, M Ziqli (18 bulan), tewas secara tak wajar. Bayi berusia 18 bulan itu diduga mengalami penganiayaan sebelum meninggal dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini