Sukses

Angin Segar bagi Hidup Anoa

Anoa kini masuk 5 besar satwa langka paling dilindungi di Indonesia.

Liputan6.com, Manado - Anoa melahirkan di penangkaran Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado, Sulawesi Utara. Upaya mempertahankan populasi sapi hutan Sulawesi itu pun mendapat angin segar.

Jumlah anoa di Pulau Sulawesi kini tak banyak lagi. Anoa yang bernama latin Bubalus depressicornis kini masuk lima besar satwa langka paling dilindungi di Indonesia.

Perilaku masyarakat menjadi salah satu satu ancaman untuk anoa. Anoa ternyata diburu masyarakat untuk dikonsumsi dagingnya.

"Di Minahasa, Sulawesi Utara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen tidak ada pantangan untuk memakan daging hewan ini. Di kawasan lain Sulawesi yang masyarakatnya Muslim, anoa itu dianggap sapi jadi tidak haram," ujar Advisor Program Satwa Pusat Penyelamatan Satwa, Tasikoki, Simon Purstr, dalam keterangannya, Rabu, 8 Februari 2017.

Populasi anoa di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara hampir dipastikan sudah punah akibat perilaku masyarakat yang tidak terkontrol melakukan perburuan. Kelompok hewan mamalia itu telah bergeser ke kawasan Gunung Ambang di daerah Bolaang Mongondouw yang masih memiliki hutan perawan.

Simon mengatakan, selain perburuan, perusakan lingkungan habitat anoa ikut andil dalam berkurangnya jumlah hewan bertanduk itu. "Masyarakat terus membuka hutan untuk lahan perkebunan, penebangan dan yang lainnya telah menyebabkan populasi anoa semakin berkurang," ujar Simon.

Anoa termasuk hewan endemik Sulawesi yang populasinya semakin langka. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Irma dari tim Anoa Breeding Centre dari BP2LHK Manado menyebut data pihaknya jumlah populasi anoa di Sulawesi saat ini sekitar 2.469 ekor individu dewasa.

"Jadi tipikal hewan ini memang sangat bergantung dengan hutan, kalau habitatnya terganggu atau berkurang maka akan berakibat langsung pada makanannya dan hewan ini bisa semakin habis," kata Irma.

Bayi anoa yang baru dilahirkan pada Selasa 7 Februari berasal dari indukan jantan bernama Rambo dan betina yang dinamai Denok. Keduanya berasal dari habitat yang sama, lowland atau dataran rendah.

Drh Adven Simamora yang mengawal proses persalinan mengatakan, tidak terjadi percampuran sifat. "Keduanya dari spesies di dataran rendah," sebut Adven.

Anoa kecil itu dalam keadaan sehat dan terus dipantau perkembangannya. Adven bersama tim Anoa Breeding Centre masih melakukan tindakan medis berupa pemberian tambahan nutrisi di luar menyusui oleh induk anoa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini