Sukses

Penuturan Pedih Korban Teror Pembakaran Rumah Acak Yogya Terparah

Korban teror pembakaran rumah acak di Yogya itu padahal baru saja menolong korban kebakaran lain tak jauh dari tempatnya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ada delapan titik rumah yang diduga dibakar orang tidak dikenal pada Minggu sore, 5 Februari 2017. Dari tujuh titik tersebur terpantau lokasinya di depan rumah. Dari delapan lokasi itu, kerusakan terparah menimpa rumah milik Parman, warga Rewulu Wetan 04, RW 21, Sidokarto, Godean, Sleman.

Parman mengatakan saat itu tidak mengetahui aksi pembakaran oleh orang tidak dikenal itu menghampiri rumahnya. Ia hanya menyadari jika ada kebakaran menimpa sebuah rumah yang tidak jauh dari tempat miliknya.

"Pagi itu lagi kerja bakti di masjid, lalu saya betulin pompa air di rumah tetangga. Setelah itu jam 11.00, ada yang teriak minta tolong di toko material 'kebakar itu'. Kita lari ke sana bantuin lalu jam 1.15, anak saya teriak kalau rumah saya terbakar. Api dah dah besar," ujar Parman, Senin, 6 Februari 2017.

Parman mengatakan ia sempat mecoba memadamkan api. Namun karena api sudah menjilat hingga atap rumah runtuh, seluruh barang di dalam rumahnya tidak terselamatkan. Ia pun pasrah dengan keadaan itu.

"Nggak ada yang bisa diselamatkan di sini. Kompor, tv, dll. Sudah jatuh semua apinya dah jatuhnya. Pakaian anak-anak, seragam sekolah. Cucu saya kelas 2. Springbed, alat tukang, kasur, sudah hancur semua," tutur Parman mengenang.

Parman mengaku tidak pernah memiliki musuh sehingga tidak menyangka akan terjadi seperti ini. Informasi dari warga api justru muncul dari atas sebelum diketahui warga.  

"Api itu tidak dari bawah tapi dari atas. Lalu genteng jatuh," ujar dia.

Parman mengaku polisi sudah mendatangi rumahnya yang hancur terbakar. Dari keterangan polisi, rumahnya yang terparah terkena dampak kebakaran. Ia berharap pelaku segera tertangkap agar tidak lagi terjadi kebakaran di tempat lain oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab.

"Kalau dihitung ya kurang lebih ya Rp 3 juta. Kalau sama barang-barang ya Rp 40 juta," ujar Parman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.