Sukses

Jurus Kalteng agar Harga Cabai Tak Bikin Panik

Harga cabai melonjak di berbagai daerah, dan hingga kini belum stabil.

Liputan6.com, Palangkaraya - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan membagikan seribu bibit cabai rawit ke seluruh aparat sipil negara (ASN) di lingkungan Sekda Provinsi Kalteng. Pemberian bibit dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga para pegawai seiring lonjakan harga cabai.

"Ini tindak lanjut dari hasil sidak Gubernur Kalteng Sugiarto Sabran yang melihat harga cabai terus naik," kata Kepala Bagian Pengembangan Holtikultura Dinas Pertanian Kalteng, Dewi, saat rapat pengendalian inflasi Kalteng di Palangkaraya, Kamis (2/2/2017).

Untuk menggerakkan masyarakat, gubernur meminta Dinas Pertanian agar mengimbau ASN menanam cabai terlebih dahulu sebagai contoh.

Dia menjelaskan, bulan depan seribu bibit itu akan dibagikan saat upacara  Gubernur Kalteng Sugiarto Sabran. Bibit yang diberikan adalah bibit unggul dan akan bertahan selama satu tahun.

"Saat ini bibit cabai rawit itu masih masa penyemaian dan bulan depan baru kita bagikan dan diharapkan sesuai harapan. Bibit cabai yang dibagikan ini paling tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehingga tidak membuat panik di saat harga cabai mahal," kata Sugiarto.

25 Ribu Bibit Cabai di Yogyakarta

Gerakan seperti di Kalteng itu juga ada di Yogyakarta. Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Balitbangtan Kementan Daerah Istimewa Yogyakarta, Joko Pramono, mengatakan pemerintah mencanangkan gerakan 50 juta tanaman cabai di perkarangan rumah.

Implementasinya di Yogyakarta dengan cara pembagian 25 ribu bibit cabai secara cuma-cuma kepada ibu penggerak PKK di Kepatihan Yogyakarta. Namun nantinya akan ada lagi jumlah bibit yang akan dibagikan.

"Cabai keriting merah ini jenis hibrida. Kita siapkan masih penyemaian kecil. Siapkan 5 ribu untuk 10 Februari, lalu 20 Februari 8 ribu, dan 30 Februari 35 ribu," ujar dia.

Pramono mengatakan, puluhan ribu bibit cabai ini telah lulus uji sertifikasi dan siap tanam. Bibit yang ditanam ini nantinya dapat menghasilkan sekitar setengah kilogram per satu tanaman. Harapannya, dengan tanaman ini kebutuhan cabai dapat dipenuhi dari tanaman diperkarangan.

"Cabai rawit bisa tahan lama bisa tahunan. Apalagi dengan pemupukan yang bagus. Kalau cabai merah enam bulan sudah mati," ujar Joko.

Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK DIY GKBRA. A. Paku Alam menambahkan dengan pemberian 25 ribu bibit cabai ini dirasa masih kurang dibagikan merata ke seluruh warga di Yogyakarta.

Namun, jumlah bibit kemungkinan akan ditambah dan dibagikan langsung mulai dari provinsi, kecamatan, kelurahan, hingga RT.

"Dengan menanam cabai, harga cabai dapat turun," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini