Sukses

Tolong, Bawang Petani Cirebon Diserang Grandong

Gara-gara gandrong, tanaman bawang mendadak mati dengan daun menguning dan kering.

Liputan6.com, Cirebon - Sejumlah petani bawang di Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, harus bersabar lantaran hampir seluruh tanaman bawang mereka mati. Cuaca yang tidak mendukung mengakibatkan bawang yang ditanam terkena hama grandong.

"Nggak tahu hama apa tapi masyarakat sini biasa menyebutnya hama grandong," tutur Oman, salah seorang petani bawang, Rabu, 1 Februari 2017.

Dia mengatakan, hama grandong tersebut langsung membuat bawang mati, daunnya menguning dan kering. Jika dibiarkan terus menerus, bawang akan membusuk.

Sejauh ini belum ada obat untuk mencegah terjadinya hama tersebut. Namun, biasanya para petani memilih membabat habis tanaman bawang yang sudah terserang hama dengan obat racun agar tidak merambah ke tanaman yang lain.

"Faktor utamanya cuaca yang kurang baik di musim sekarang. Ini tetangga saya saja tanamannya dibiarkan tak diurus lagi karena kondisi bawang belum cukup umur sudah terkena virus," kata Oman saat ditemui di kebunnya.

Dia mengatakan, serangan hama bawang juga terjadi pada tanaman yang ditanam bulan Desember 2016 dan sudah seharusnya dipanen sekarang. Karena serangan hama, ia merugi hingga Rp 20 juta.

Selain itu, biaya untuk membeli pupuk dan obat-obatan serta membayar pekerja dalam merawat tanaman bawang hingga lebih dari Rp 8 juta. "Saya tanam tiga kuintal bibit bawang, hanya dapat satu kuintal, dihargai per kilonya Rp 10 ribu. Jadi cuma dapat Rp 1 juta panen kali ini," tutur Oman.

Meski demikian, ia masih bersyukur tidak semua petani bawang terserang virus. "Alhamdulillah masih bisa merasakan panen meski sedikit. Soalnya, banyak petani yang tak merasakan panen karena dalam satu minggu saja bawang sudah langsung pada mati. Karena penyebaran penyakit bawang ini sangat cepat," kata Oman.

Petani bawang lainnya, Yusuf (48) merasakan hal yang sama. Ia menyampaikan para petani bawang di musim sekarang rata-rata merugi antara Rp 15 hingga 40 juta. Kerugian tersebut karena petani di wilayahnya hanya skala kecil dalam menanam.

Di luar desanya seperti di Desa/Kecamatan Pangenan yang setiap petani menanam hingga 3-5 ton bawang, kerugian yang dialami tentunya akan semakin besar pula. Ia sendiri hanya menanam sekitar dua kuintal dan memperoleh Rp 2 juta.

"Enggak seperti tahun lalu, kondisi cuaca normal, kualitas bawang baik dan petani pun pada untung. Kalau sekarang sih ya mayoritas merugi, banyak juga yang tak merasakan panen karena mati dini bawangnya," ujar Yusuf.

Informasi yang dihimpun, kondisi bawang yang hancur akibat hama tersebut tak hanya di Kecamatan Pangenan, tetapi juga di beberapa kecamatan lain di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Di antaranya di Kecamatan Losari, Gebang, Babakan, dan Ciledug.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.