Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Fakta Miris Bayi Tewas di Panti Maut

Dalam Top 3 Berita Hari Ini, seorang saksi menyebut ada lima anak di bawah umur yang meninggal di panti asuhan maut tersebut.

Liputan6.com, Pekanbaru - Top 3 Berita Hari Ini di tempat teratas kanal Regional ditempati berita soal penemuan mayat bayi 18 bulan di panti asuhan maut milik Yayasan Tunas Bangsa yang terletak di Jalan Lintas Timur KM 13, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau.

Saat jasad M Ziqli diperiksa, ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, seperti lecet, lebam, dan serapan darah pada tubuh korban. Diduga korban mengalami tindak kekerasan yang berasal dari benda tumpul.

Selain bocah M Ziqli, fakta lainnya ikut terkuak. Seorang saksi menyebut ada lima anak di bawah umur yang meninggal di lokasi yang sama dengan bayi 18 bulan itu ditemukan.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.

Cerita pengunduran diri Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta juga tak kalah disorot.

Sebelum mengundurkan diri, Harsoyo mengaku bimbang dan kalut kala mengetahui tiga mahasiswanya yang mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) Mapala Unisi UII meninggal seusai kegiatan.

Namun kini Harsoyo bisa bernafas lega, pasalnya polisi berhasil menemukan dua tersangka penganiaya yang menyebabkan tiga mahasiswa UII tewas. 

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Kisah Rahasia Mengerikan dari Panti Asuhan Maut

Polisi menemukan sebuah lubang sedalam 1,5 meter di panti asuhan yang menjadi tempat tinggal bayi 18 bulan sebelum meninggal tak wajar. (Liputan6.com/ M Syukur)

Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru sudah memeriksa sembilan saksi terkait kematian M Ziqli, bocah 18 bulan penghuni panti asuhan milik Yayasan Tunas Bangsa.

"Hasilnya sampai saat ini belum ditemukan apa. Ini salah satu rangkaian untuk menemukan bukti dugaan itu," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto di lokasi, Minggu petang, 29 Januari 2017.

Pria yang disapa Santo ini tak menampik adanya saksi yang telah diperiksa penyidik menyebut ada lima anak yang meninggal di panti dan dikubur di beberapa ruangan.

Sebelumnya, saksi yang tak disebutkan namanya itu juga menyatakan adanya praktik jual beli manusia di panti asuhan tersebut.

Selengkapnya...

2. Cerita di Balik Keputusan Pengunduran Diri Rektor UII

Rektor UII Harsoyo membantah ada tekanan luar di balik pengunduran dirinya, meski mengakui ada pihak lain yang hendak turun tangan. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Rektor UII Harsoyo blakblakan bercerita tentang keputusannya mengundurkan diri dari jabatan struktural tertinggi di perguruan tinggi Islam ternama Indonesia.

"Ini mungkin kesalahan rektor. Saya istigfar dan istijab," ujar Harsoyo.

Menurut dia, kematian satu orang saja sudah terlalu banyak, apalagi sampai tiga orang.

Setelah kematian mahasiswa yang ketiga, ia berbincang lewat telepon dengan ketua yayasan. Saat itu Harsoyo sudah mengutarakan niat untuk mengundurkan diri. Namun oleh pihak yayasan hanya dijawab supaya tetap sabar dan tawakal.

Harsoyo memakai bahasa mengembalikan amanah karena merasa amanah yang ditanggungnya teramat berat. Visi UII yang rahmatan lil alamin atau kasih sayang untuk semua makhluk tercoreng dengan kejadian ini.

Selengkapnya...

3. 2 Tersangka Penganiaya Mahasiswa UII hingga Tewas Ditangkap

Kedua tersangka penganiaya mahasiswa peserta Diksar Mapala UII hingga tewas itu ditangkap dini hari tadi. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Polisi menangkap dua tersangka penganiaya yang menyebabkan tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) tewas dalam diksar Mapala UII di Gunung Lawu, Karanganyar.

"Penangkapan dilakukan subuh tadi, setelah itu dilanjutkan dengan penggeledahan di masing-masing tempat kos tersangka," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono di sela-sela Peluncuran KITE IKM di Tumang, Cepogo, Boyolai, Senin (30/1/2017).

Dia mengungkapkan dua tersangka yang‎ ditangkap jajaran Polres Karanganyar berinisial Y dan A. 

"Kita masih dalami statusnya apakan alumnus atau mahasiswa, tetapi yang pasti mereka adalah aktivis Mapala UII," ujar Condro.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.