Sukses

Banjir Bandang Kuningan 'Hanyutkan' Rp 6,2 Miliar

Kerugian materi itu disebabkan adanya berbagai kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir bandang di Kuningan, Jabar.

Liputan6.com, Kuningan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menaksir kerugian akibat banjir bandang yang menerjang tujuh desa di Kecamatan Cibingbin, pada Minggu, 22 Januari 2017, mencapai Rp 6,2 miliar.

"Pembersihan material lumpur sisa banjir pun dinyatakan telah selesai 100 persen dan masyarakat sudah beraktivitas kembali," ucap Kepala BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Senin (30/1)/2017).

Agus menyebutkan, kerugian materi itu disebabkan adanya berbagai kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir. Di antaranya menimpa rumah warga, ternak, fasilitas umum maupun sarana lainnya.

Untuk rumah warga, tercatat ada 2.553 unit di tujuh desa diterjang banjir. Dari 2.553 rumah itu, sebanyak 23 rumah di antaranya rusak berat, 46 rumah rusak ringan, dan 2.484 rumah terendam.

Selain itu, banjir juga menghanyutkan 656 ekor ternak milik warga. Ternak itu terdiri dari sapi dua ekor, domba 89 ekor, dan unggas 565 ekor.

Sedangkan fasilitas umum yang mengalami kerusakan terdiri dari sekolah sebanyak empat unik dan sarana ibadah 20 buah. Tak hanya itu, banjir juga merendam sawah seluas 122 hektare, lahan pertanian lainnya tujuh hektare, dan kolam ikan 2,1 hektare.

Agus menambahkan, jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 7.128 jiwa atau 2.643 kepala keluarga (KK). Sedangkan luas wilayah permukiman yang terdampak seluas 70 hektare.

"Banjir juga menyebabkan 21 orang warga terluka ringan. Untuk korban meninggal tidak ada," Agus menjelaskan.

Bagi warga yang terluka dan mengalami gangguan kesehatan, mereka memperoleh pelayanan kesehatan dasar melalui posko kesehatan dan untuk rujukan rawat inap ke RSU KMC Luragung dan RSUD 45, Kuningan.

Tercatat ada sejumlah posko kesehatan yang disebar di berbagai lokasi. Dua posko di Desa Cibingbin dan Desa Citenjo, serta masing-masing satu posko di Desa Sindangjawa, Desa Dukuhbadag, Desa Cipondok, dan Desa Sukaharja.

Agus mengungkapkan, bantuan yang masuk dan tercatat ke Posko Utama Lapangan hingga Jumat, 27 Januari 2017, datang dari 220 unsur. Bantuan tersebut didistribusikan setiap hari ke pemerintah desa terdampak.

"Untuk pendistribusian ke masyarakat terdampak dilakukan oleh pemerintah desa setempat," ia menerangkan.

Wakil Bupati Kuningan, Dede Sembada menilai, banjir itu terpicu penebangan hutan yang berlebihan dan pendangkalan Sungai Cijangkelok. Untuk penanganannya, pihaknya menunggu hasil kajian dari BBWS Cimanuk-Cisanggarung.

"Semoga korban banjir lebih sabar dan tegar menghadapi segala cobaan tersebut," ujar Dede saat mengunjungi korban bencana banjir bandang Kuningan di aula Kantor Desa Cibingbin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Dusun di Situbondo Jadi 'Lautan'

Sebanyak 96 rumah warga di tiga dusun di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur terendam banjir. Ketiga dusun itu menjadi 'lautan' akibat luapan sungai setelah sebelumnya diguyur hujan lebat semalaman.

Banjir akibat luapan Sungai Jumain terjadi sejak sekitar pukul 19.00 WIB. Ketinggian banjir mencapai 80 cm.

"Air luapan sungai tersebut menggenangi 96 rumah di tiga dusun," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Puriyono di Situbondo seperti dikutip Antara, Senin (30/1/2017).

Ia menyebutkan 96 rumah yang terendam banjir di tiga dusun Desa Besuki itu masing-masing di antaranya 13 kepala keluarga (KK) di Dusun Pecinan RT 04 RW 01, di RT 02 RW 01 sebanyak 22 KK dan di RT 03 RW 02 sebanyak 6 KK.

Sedangkan di Dusun Kota Timur RT 01 RW 05, rumah warga yang juga terendam banjir luapan sungai sebanyak 25 KK, sementara di Dusun Kota Timur Kampung Baru RT 01 / RW 03 sebanyak 30 KK, sehingga total keseluruhan rumah warga yang terendam banjir 96 rumah.

Menurutnya, banjir yang merendam rumah warga ini terjadi setelah sebelumnya di wilayah barat Kabupaten Situbondo, itu terjadi hujan lebat sejak siang hingga sore hari dan sungai di desa setempat tidak mampu menampung debit air yang terus bertambah sehingga meluap dan merendam rumah warga.

"Banjir yang menggenangi rumah warga mencapai 50 cm hingga 80 cm. Dan sekitar pukul 23.WIB banjir di tiga dusun tersebut sudah mulai berangsur surut seiring hujan di daerah pegunungan dan di wilayah itu sudah mulai reda," katanya.

Ia mengatakan petugas BPBD setelah mendapatkan informasi banjir langsung mendatangi lokasi dan melakukan peninjauan serta mencari masyarakat rentan yang berada di dalam rumah yang ingin keluar dari rumah namun terkendala fisik.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir luapan air sungai yang sudah terjadi kedua kalinya ini, dan memang warga sempat mengungsi tapi karena banjir tidak lama kemudian surut mereka kembali dan langsung membersihkan rumah mereka masing-masing," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini