Sukses

Nikmatnya Buka Pagi dengan Roti Singkong dan Ikan Tuing-Tuing

Ikan tuing-tuing yang telah dikupas kulitnya terlebih dahulu digulung di dalam jepa mandar lalu diolesi sambal. Hmm, nikmatnya.

Liputan6.com, Majene - Untuk masyarakat suku Mandar di pesisir pantai Desa Somba, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, tak lengkap rasanya jika melewatkan pagi tanpa menyantap jepa mandar atau roti singkong dan ikan terbang asap, yang oleh masyarakat setempat disebut ikan tuing-tuing.

"Tidak lengkap rasanya itu makan pagi kalau tidak makan ikan tuing-tuing dan jepa mandar," kata Sulaiman, salah seorang warga suku Mandar beberapa waktu lalu.

Dua jenis makanan khas suku Mandar itu dengan mudah ditemui di sepanjang jalan Trans-Sulawesi, di pesisir pantai Desa Somba. Sejak pagi buta, para pedagang jepa mandar dan ikan tuing-tuing yang berada di kedai-kedai kecil di sisi kanan dan kiri jalan sudah sibuk menyalakan bara api di tungku pembakarannya untuk mengasapi ikan tuing-tuing.

"Wilayah ini memang menjadi favorit para pengendara mobil maupun motor untuk singgah beristirahat dan makan," tutur Sulaiman.

Sulaiman mengatakan cara membuat jepa mandar tidak sulit. Hanya dengan menggunakan panutan singkong yang dipanggang di atas piringan tanah liat. Masyarakat suku Mandar menyebut piringan itu dengan sebutan Pajjepangang.

Sejak pagi buta, para pedagang jepa mandar dan ikan tuing-tuing yang berada di kedai-kedai kecil di sisi kanan dan kiri jalan sudah sibuk menyalakan bara api. (Liputan6.com/Fauzan)

"Parutan singkong kering itu dipanggang di atas Pajjepangang. Apinya harus berasal dari kayu bakar, bukan dengan kompor. Karena kalau bukan kayu bakar rasanya pasti kurang nikmat," kata Sulaiman.

Sementara, ikan terbang asap atau ikan tuing-tuing diolahnya pun mudah. Hanya dengan cara diasapi hingga warnanya kuning keemasan dan mengeluarkan aroma sedap. Sebelum diasapi, ikan tuing-tuing harus direndam dulu di dalam air garam.

"Pengolahannya sengaja dengan cara diasapi. Itu untuk mempermudah mengupas sisiknya yang keras, membuatnya lebih awet meski disimpan lama, dan yang paling utama adalah untuk mengeluarkan aroma khas ikan tuing-tuing. Yah, untuk menarik pembeli yang melintas," tutur Sulaiman.

Namun, ucap Sulaiman, kedua makanan khas Mandar tersebut tidak akan nikmat tanpa tambahan cabai rawit yang diulek dengan garam dan ditambahkan dengan perasan jeruk nipis. "Kalau tidak pedas tidak nikmat rasanya," kata dia.

Cara menikmati jepa mandar dan ikan tuing-tuing itu beraneka ragam. Yang paling banyak digunakan adalah dengan cara menggulung ikan tuing-tuing yang telah dikupas kulitnya terlebih dahulu di dalam jepa mandar lalu diolesi sambal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini