Sukses

Penyu Langka Pelepas Galau di Pantai Pinang Selayar

Penyu langka itu disebut warga sebagai penyu biru.

Liputan6.com, Selayar - Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), memiliki banyak tempat wisata bahari yang menakjubkan. Salah satunya adalah Pantai Pinang. Daya tarik utamanya adalah pasir putih, air laut yang jernih dan penyu.

Dengan alam bawah laut yang mempesona, tak mengherankan jika pelancong senang berwisata ke sana. Apalagi, keberadaan penyu biru yang langka bisa menemani pengunjung saat menyelam maupun snorkeling.

"Bermain dengan penyu biru terasa sangat menyenangkan. Stres hilang setelah dari sini," kata AKBP Eddy Tarigan, Kapolres Kepulauan Selayar kepada Liputan6.com menceritakan kisah dirinya saat liburan bersama keluarganya di Pantai Pinang, Jumat, 27 Januari 2017.

Awalnya, Eddy hanya mengetahui keindahan panorama bawah laut Pantai Pinang dari rekan-rekannya yang pernah bertugas di Kepulauan Selayar. Setelah resmi menjabat sebagai Kapolres Selayar, ia pun membuktikan hal itu dengan mengajak keluarganya mengisi liburan ke Pantai Pinang.

"Dan betul, tak hanya biota laut yang beragam, karang laut yang indah, namun di dasar laut Pantai Pinang bisa dijumpai penyu yang belum tentu kita dapati di tempat lain. Karena penyu tersebut masuk hewan yang langka, itulah penyu biru," tutur Eddy.

Kelangkaan penyu biru, kata Eddy, disebabkan dahulu banyaknya aksi pencurian ikan ilegal dengan cara pengeboman atau penaburan racun. Akibatnya, kerang yang biasa dijadikan penyu sebagai tempat tinggal rusak. Belum lagi, keberadaan warga yang suka menangkap dan menjual penyu langka itu.

"Namun dengan adanya peningkatan giat penegakan hukum pemberantasan illegal fishing serta pemeliharaan kembali kerang-kerang laut atau koral di dasar laut Pantai Pinang, akhirnya penyu biru bisa muncul lagi hingga saat ini," kata Eddy.

Untuk sampai ke Pantai Pinang, kata Eddy, membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Berangkat dari Kota Benteng menuju ke Pelabuhan Pattumbukang butuh waktu kurang lebih sejam.

Setelah itu, kata Eddy, perjalanan dilanjutkan ke Pantai Pinang dengan menggunakan perahu tradisional jolloro. "Jarak tempuh yang dilalui kurang lebih 40 menit, kita sudah sampai di pantai berpasir putih tersebut," kata Eddy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini