Sukses

Sambut Pagi di Makassar, Jangan Lupa Sayangi Lidah Mertua

Lidah mertua bisa menampung polusi terbanyak, terutama saat pagi hari yang diwarnai kemacetan lalu lintas.

Liputan6.com, Makassar - Kesibukan seorang petugas saat pagi hari di salah satu sisi perempatan jalan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sepintas tak menarik perhatian. Sejatinya, dia menjalankan aksi yang mulia: menyiram dan merawat sebuah tanaman.

Tanaman itu bernama lidah mertua atau Sansivieria. Tanaman apotek hidup asal Benua Afrika ini banyak digunakan masyarakat di tanah air. Sebagai hiasan di ruang tamu atau dimanfaatkan fungsinya sebagai tanaman demi kesehatan dan kecantikan.

Tanaman obat yang cukup terkenal tersebut, baik nama maupun manfaatnya ada di sekitar traffic light atau lampu merah samping zebra cross di ruas-ruas jalan Kota Daeng.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Makassar Firman Pagarra mengatakan jumlah kendaraan bermotor di jalan raya semakin meningkat dan menghasilkan polusi. Karena itu, Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto melakukan terobosan untuk mengurai racun seperti karbon dioksida.

Satu di antaranya menghadirkan lidah mertua pada pemisah fisik jalur lalu lintas atau median jalan yang berfungsi menghilangkan konflik lalu lintas dari arah berlawanan.

"Selain sebagai tanaman obat dan kecantikan, lidah mertua juga sebagai simbol pelengkap atau penambah nilai estetika kota," ucap Firman kepada Liputan6.com, beberapa hari lalu.

"Dan bagi pengendara yang berhenti di traffic light dan melihat lidah mertua, pada gilirannya akan fresh dan mengingat pesan hati-hati dari lidah mertua terhadap anaknya terkait keselamatan lalu lintas di jalan raya," ia menambahkan.

Menurut Firman, manfaat kandungan dari tanaman lidah mertua ada pada setiap helai daunnya yang mengandung Pregnane glycoside yang mampu membantu menguraikan senyawa beracun menjadi senyawa organik yang mudah diuraikan.

Tanaman asli Afrika Barat ini menyimpan khasiat mengobati keseleo dan luka akibat gigitan binatang berbisa.

"Lidah mertua sebenarnya salah satu tanaman yang bisa menampung polusi terbanyak di antara tanaman yang lainnya," juru bicara Pemkot Makassar ini memaparkan.

Sementara itu, staf Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar Irwan mengatakan, secara analogi lidah mertua memiliki daun tegak dan keras. Ujung yang runcing digunakan sebagai bentuk adaptasi dan protect atau perlindungan diri.

"Dari warnanya yang kontras antara belang hijau tua dan muda, serta bergaris tepi kuning. Alasan masyarakat banyak merawat dan memelihara tanaman ini karena karakteristiknya yang unik dan cantik," tutur Irwan.

"Berikut perawatan lidah mertua yang mudah. Karena hanya memerlukan sedikit sinar matahari dan air sudah bisa tumbuh tinggi dan sehat. Makanya, tanaman ini banyak dijadikan penghias ruang tamu untuk menyerap polutan rokok yang jadi salah satu penyebab kanker paling mematikan," Irwan memungkasi penjelasan mengenai manfaat tanaman lidah mertua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini