Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Terkuak Misteri Kematian 3 Mahasiswa UII

Dalam Top 3 Berita Hari Ini, polisi Karanganyar menemukan alat yang digunakan hingga tiga mahasiswa UII terluka parah dan patah tulang.

Liputan6.com, Yogyakarta - Top 3 Berita Hari Ini dari kanal Regional masih seputar tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Ketiganya tewas usai mengikuti pendidikan dasar (diksar) Mapala di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, pada 21 Januari 2017.

Saat pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan, pada ketiga tubuh korban ditemukan luka memar hingga patah tulang di beberapa bagian.

Polisi pun tak tinggal diam. Penyelidikan langsung dilakukan oleh kepolisian Karanganyar. Hasilnya, ditemukan luka memar dan beberapa bagian tulang patah pada ketiga mahasiswa UII yang diduga karena cambukan.

Kabar lainya yang tak kalah menyita perhatian di Liputan6.com, terutama di kanal Regional tentang penyidik BNN Provinsi Bengkulu yang terjerat narkoba. 

Aipda S berperan dalam menyediakan narkoba jenis sabu dan ekstasi yang akan disusupkan di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud, pada Selasa, 10 Mei 2016.

Sementara itu, kisah Sulami, manusia kayu asal Sragen, Jawa Tengah juga tak luput dari perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Selain menanyakan perihal penyakit yang diderita Sulami, Ganjar juga menanyakan soal radio tua yang tergeletak di dekat suami. 

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Penyebab Luka Mahasiswa UII hingga Patah Tulang di Sekujur Tubuh

Kartu tanda peserta Diksar Mapala UII. (Liputan6.com/Yanuar H)

Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya masih menyelidiki penggunaan alat berupa tali perusik atau rotan yang digunakan untuk mencambuk para korban yang tewas dalam diksar tersebut.

"Alat yang digunakan untuk mencambuk, kata saksi (peserta), tali perusik‎. Dampak cabukan itu menyebabkan para korban dan peserta diksar mengalami luka di sekujur tubuh," kata Ade, Rabu, 25 Januari 2017.

"Berdasarkan keterangan dari RSUP Sardjito dan RS Bethesda, para korban mengalami luka hampir di seluruh tubuh, mulai dari kepala, badan, tangan hingga kaki," ujar dia.

Saat ini, ucap dia, pihak tim khusus Polres Karanganyar juga sudah melayangkan surat permintaan visum et repertum (VER) luka, VER mayat, serta autopsi kepada tiga rumah sakit, yakni RSUD Karanganyar, RSUP Sardjito, dan RS Bethesda.

Selengkapnya...

2. Penyidik BNN Terjerat Jebakan Narkoba Bupati Bengkulu Selatan

BNN Provinsi Bengkulu menetapkan Aipda S sebagai tersangka dalam kasus penjebakan di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Aipda S, salah satu penyidik di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu ditetapkan sebagai tersangka dalam penjebakan narkoba di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud pada Selasa, 10 Mei 2016.

Aipda S berperan dalam menyediakan narkoba jenis sabu dan ekstasi yang akan disusupkan di ruang kerja Bupati.

Kepala BNN Provinsi Bengkulu Kombes Benny Setiawan mengatakan, peran Aipda S sangat penting dalam konspirasi jahat ini. Jika barang haram itu tidak disuplai, upaya penjebakan dipastikan tidak akan terlaksana.

"Total tersangka yang sudah ditetapkan menjadi lima orang dan masih dimungkinkan untuk bertambah," kata Benny di Bengkulu, Rabu, 25 Januari 2017.

Selengkapnya...

3. Teman Setia Sulami Manusia Kayu di Rumah Sakit

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan Sulami, manusia kayu asal Sragen. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Orang nomor satu di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung menjulurkan tangan bersalaman dengan Sulami, manusia kayu asal Sragen.

Dengan suara lirih dan mimik ramah, Sulami langsung menceritakan kondisi tubuhnya yang kaku dan mengeras. Mendengar penjelasan itu, Ganjar langsung bertanya sejak kapan badannya terasa kaku.

"Tubuh saya kaku seperti ini sejak saya lulus Sekolah Dasar," ‎jawab Sulami.

Ganjar pun bertanya alasan Sulami membawa radio.

"Radio ini yang menemani saya selama ini. Saya sangat suka mendengarkan musik nasyid yang diputar oleh radio MH FM," jawab Sulami.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.