Sukses

Badung Tunggu Juknis Sapi Wajib Bunting

Pemerintah Badung sudah menyiapkan tenaga ahli untuk program sapi wajib bunting.

Liputan6.com, Badung - Pemerintah Kabupaten Badung, menunggu petunjuk teknis dari Pemerintah Provinsi Bali mengenai Program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang dicanangkan Kementerian Pertanian.

"Sampai saat ini kami masih dalam persiapan, karena program ini merupakan arahan dari pemerintah pusat melalui Kementan," kata Kabid Produksi Pertenakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gede Rama Bargawa di Mangupura, Rabu (25/1/2017), dilansir Antara.

Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan telah rapat koordinasi dengan Pemprov Bali, dan saat ini juknis program ini dalam tahap penggodokan.

"Rencananya awal Februari 2017, Pemprov Bali melakukan sosialisasi Upsus Siwab ke kabupaten/kota di Pulau Dewata," kata dia.

Rama mengatakan, sosialisasi ini merupakan tahapan mendata jumlah indukan sapi di Bali yang siap dilakukan inseminasi buatan (IB). Pihaknya juga bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan agar ikut membantu program ini.

"Untuk mempersiapkan indukan ini agar bunting, kami sudah memiliki satu orang tenaga ahli teknik reproduksi (ATR)," ujar dia.

Ia mengatakan, petugas ATR ini nanti menentukan induk sapi mana yang sehat dan siap untuk dilakukan IB. Namun, apabila ada indukan sapi yang sakit, akan diobati hingga sembuh total kemudian baru dilakukan IB.

"Mudah-mudahan kegiatan ini dapat segera dilaksanakan, sehingga waktu melaksanakan pekerjaan ini tidak teralu lama," ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan populasi sapi di sejumlah daerah di Indonesia melalui program Upsus Siwab yang dicanangkan pada 2017 dengan anggaran mencapai Rp1,1 triliun.

Hal itu, sempat diungkapkan Staf Ahli Bidang Inovasi dan Teknologi Kementan, Syukur Iwantoro saat menghadiri acara panen 1.000 ekor anakan sapi (pedet) di Sentra pembibitan sapi Desa Sobangan, Kabupaten Badung, Bali, pada November 2016.

Pihaknya juga memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah Provinsi Bali yang sangat mendukung program pemerintah pusat khsusnya Kementan yang giat melakukan gerakan serantak (gertak) birahi inseminasi buatan (IB), dimana terbukti di tiga kecamatan di Pulau Dewata suda ada 1.000 ekor sapi anakan.

Ia mengharapkan dengan Program Upsus Siwab Tahun 2017 akan terjadi peningkatan populasi sapi dari target sebelumnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.