Sukses

Akhir Tragis Pecinta Alam Korban Tewas Diksar Mapala UII

Sesaat setelah menelepon, anaknya kemudian pingsan di kamar kos karena tidak kuat menahan sakit.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ilham Nurfadmi Listia Adi tewas usai mengikuti latihan dasar The Great Camping (TGC) Mapala UII di Tawangmangu. Ayah korban, Syafii, langsung terbang dari Lombok Timur menuju Yogyakarta untuk menjemput anaknya.

Syafii kini harus memupus keinginannya untuk melihat sang anak berprestasi. Ia menyayangkan mimpinya kandas karena putranya menjadi korban Diksar Mapala UII. Demi menguak penyebab kematian Ilham, ia mempersilakan autopsi digelar di RSUP Dr Sardjito demi kebutuhan hukum.

"Akan segera kami makamkan. Dan kami harapkan dapat segera diproses pengadilan," ujarnya di rumah duka Bethesda, Selasa (24/1/2017).

Seperti penuturan keluarga korban tewas lainnya, Syafii juga melihat tubuh anaknya dipenuhi luka dan memar. Bahkan, Ilham sebelum meninggal sempat menelepon dan mengaku dipukuli panitia.

"Saya lihat dari fisik yang saya lihat dan betul-betul disampaikan ke saya. Anak saya juga menelepon saya setelah disiksa sebelum meninggal. Dipukuli saya tidak tahu persis yang mana yang dipukuli. Saya nggak tau tapi bukti fisiknya ada," ujar dia.

Sesaat setelah menelepon, anaknya kemudian pingsan di kamar kos karena tidak kuat menahan sakit yang diderita. Tak terima, Syafii berencana segera melaporkan hasil autopsi ke polisi. Selanjutnya, jenazah Ilham akan dibawa ke Lombok Timur.

"Saya belum selesai laporannya ke Polda DIY. Mereka mengatakan diminta sebaiknya ke Karanganyar laporannya sudah jadi," ujar Syafii.

Sementara itu, teman korban, Yudha menyebut temannya termasuk pecinta alam. Dia baru pertama kali mengikuti GC Mapala UII di tahun ini. Ia juga mengaku temannya ini termasuk orang yang ramah.

"Anaknya baik dan pendiam suka. Hobi naik gunung baru kali ini ikut TGC, anaknya ramah dan GA vandal. Dia baik juga dan sering main ke gunung sejak masuk kelas tahun 2015," ujar Yudha.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini