Sukses

Nasib Buronan ketika Pacar 'Main Mata' dengan Polisi

Liputan6.com, Indragiri Hilir - Menjadi buronan dalam kasus penggelapan sepeda motor tak membuat Noval Utama Putra lupa masalah hati. Dia pun tak bisa menolak ketika sang kekasih mengajak kencan dan minta dijemput di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Hanya saja, pria berumur 18 tahun itu tak menyadari sang pacar sudah "bermain mata" dengan personel Mapolres Indragiri Hilir. Dia akhirnya dicegat di Jalan Jenderal Sudirman setempat sebelum menemui pacar yang sudah "menjebaknya".

"Tersangka kemudian dibawa Satuan Reserse Kriminal Polres setempat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," sebut Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, Selasa (24/1/2017).

Guntur menyebutkan, Noval sudah ditetapkan menjadi buron sejak 31 Desember 2016 lalu. Kala itu, dia meminjam sepeda motor majikannya Saiful ‎di Kecamatan Tembilan, Indragiri Hilir. Motor itu dipinjamnya dari istri majikannya dengan alasan membeli sesuatu.

Karena sudah kenal dekat dengannya, istri korban tanpa rasa curiga memberikan motor Honda Beat kepada pelaku. Beberapa hari usai dipinjam, tersangka tak kunjung kembali dan korban membuat laporan ke Mapolres Inhil.

"Sejak kejadian itu‎, tersangka melarikan diri dan ditetapkan sebagai buronan. Nomor teleponnya juga sudah tak aktif dihubungi, pencarian tetap dilakukan petugas," kata Guntur.

‎Beberapa pekan penyelidikan, petugas mendapat informasi pelaku masih berkomunikasi dengan pacarnya di Tembilan. Setelah didekati, pacar tersangka mau bekerja sama untuk memancingnya datang ke sebuah lokasi.

Janji "kencan" itu dituruti tersangka. Dia pun keluar dari persembunyian untuk menemui kekasihnya dengan motor pada 22 Januari ke lokasi yang sudah dijanjikan.

Petugas yang sudah mengincar melihat keberadaan tersangka. Dia lalu ditangkap di Jalan Jenderal Sudirman pada pukul 16.30 WIB dan digelandang ke Mapolres untuk penyidikan tanpa sempat bertemu pacarnya.

"Saat diinterogasi, tersangka mengaku bahwa dia sempat melarikan diri ke daerah Sijunjung, Sumatera Barat guna menghindari kejaran petugas," kata Guntur.‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini