Sukses

Misteri Narkoba di Ruang Kerja Bupati Bengkulu Selatan Terkuak

Narkoba di ruang kerja itu ternyata jebakan buat Bupati Bengkulu Selatan.

Liputan6.com, Bengkulu - Janji Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Bengkulu Kombes Pol Benny Setiawan untuk membongkar jaringan narkoba terkait temuan di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan mulai terbukti.

Jaringan itu diduga meletakkan satu bungkus narkoba jenis sabu dan dua butir pil ekstasi di ruang kerja bupati. Misteri narkoba di ruang bupati ini mulai terkuak dengan ditetapkannya tiga orang sebagai tersangka yang berkaitan langsung dengan peristiwa penemuan narkoba pada Selasa, 10 Mei 2016 tersebut.

Saat itu, Bupati Dirwan Mahmud diperiksa BNN hingga ke Laboratorium BNN pusat dengan uji lab berupa tes urine, darah hingga rambut. Hasil pemeriksaan ini menyatakan bahwa Dirwan Mahmud bersih dan negatif narkoba.

Sumber Liputan6.com di BNNP Bengkulu menyebutkan ketiga orang yang ditetapkan tersangka itu adalah AM alias Mamat, KD alias Dani, dan DM alias Mawan. Dua dari tiga tersangka itu adalah PNS dan satu otang lagi merupakan anggota salah satu LSM di Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Selain tiga tersangka, masih ada dua aktor lain yang sedang dalam pendalaman pemeriksaan," ujarnya di Bengkulu (20/1/2017).

Satu orang yang diperiksa itu diduga merupakan otak penjebakan yang ingin menjatuhkan Dirwan Mahmud dari posisi bupati. Dia disebut-sebut sebagai saingan politik dan pernah menduduki jabatan penting di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Satu orang lagi diduga merupakan salah seorang petinggi di BNNP Bengkulu dan saat ini sudah pindah tugas. "Orang penting ini belum menjadi tersangka, tetapi dia tidak boleh pergi dari kantor BNNP sejak dua hari lalu," ujarnya.

Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud meminta pihak BNN untuk membuka identitas aktor di balik penjebakan dirinya. Selain merasa teraniaya oleh fitnah itu, masyarakat juga sudah penasaran ingin mendapat informasi ini.

"Buka saja siapa otaknya, apalagi ada oknum anggota BNN yang diduga terlibat secara langsung dalam penjebakan ini," kata Dirwan Mahmud. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini