Sukses

Kondisi Terakhir Bayi Positif Sabu Terpapar dari Ibu

Ibu sang bayi positif sabu masih syok dan suka melantur saat diajak bicara.

Liputan6.com, Palangkaraya - Bayi berusia sekitar 6 bulan yang positif sabu karena terpapar dari ibu berinisial RI (22) masih terus dirawat setelah sempat panas tinggi hingga 39 derajat Celsius. Kondisinya kini stabil setelah dirawat di kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah.

"Saat ini kita terus melakukan perawatan untuk mengembalikan kondisi kesehatan sang bayi dengan pengawasan oleh sejumlah dokter dari BNNP Kalteng," ujar Kepala BNNP Kalteng Kombes Sumirat, Jumat (20/1/2017).

Menurut Sumirat, kondisi sang bayi saat terjadi penggerebekan sangat gelisah, rewel, dan terus menangis selama tiga hari belakangan. Suhu tubuhnya juga sangat tinggi. Setelah dites urine, bayi itu positif terpapar sabu yang melalui Air Susu Ibu (ASI).

"Setelah ditangani para dokter di BNNP Kalteng, saat ini ia sudah mulai membaik. Tapi kalau memang dia nanti harus ditangani di rumah sakit, kita akan pindahkan ke rumah sakit," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suprastija Budi menerangkan penanganan bayi yang terpapar narkoba akibat meminum ASI. Selain harus ditangani dokter anak, juga harus diberikan susu formula.

"Nantinya bila menggunakan susu formula, maka penyakitnya akan keluar melalui air kencing sang bayi. Sedangkan proses menyembuhkannya memakan waktu 1-2 bulan asal dilakukan rutin," ujar Budi.

Terkait kondisi kejiwaan ibu sang bayi, Sumirat menerangkan kejiwaan RU masih labil karena masih dalam pengaruh narkoba yang dikonsumsinya. RU tak bisa menjawab dengan baik dan syok dengan kejadian yang dialaminya.

"Jawaban yang dia berikan ketika kita tanya juga masih ngelantur. Contohnya ketika ditanya berapa usia anaknya, dia bilang pertama 3,5 bulan, kemudian berubah jadi 5 bulan dan terakhir 7 bulan," ujar dia.

Sebelumnya, RI dan bayinya diamankan sejumlah petugas di kediamannya di Jalan Tjilik Riwut Km 7 Palangkaraya. Berdasarkan hasil tes urine, sang bayi positif menggunakan sabu yang dipaparkan sang ibu melalui ASI.

Kasus ini merupakan temuan mengejutkan. Pasalnya, polisi sudah lama mengintai dua pengedar sabu bernama Tan Tsi Chuan alias Babeh (62) dan M Denny Hidayat (33) alias Deny, yang merupakan ayah kandung bayi itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.