Sukses

Tingkah Kocak Ratusan Polisi di Riau Saat Tes Urine Mendadak

Tes urine ini dilakukan sebagai deteksi ini terhadap narkoba di kalangan polisi.

Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan personel di Mapolres Kepulauan Meranti tak bisa ke mana-mana usai melaksanakan apel pagi. Hal itu lantaran Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Barliansyah, mendadak memerintahkan untuk dilakukan tes urine narkoba.

Semua personel, termasuk perwira, diwajibkan mengeluarkan urine dalam wadah yang sudah disiapkan.

Mendapat perintah mendadak ini, ada-ada saja tingkah kocak para personel polisi. Misalnya, ada beberapa personel yang mengaku tak bisa mengeluarkan kencing, sehingga "dipaksa" minum air mineral.

Meski sudah meminum air banyak, ada juga anggota polisi yang tetap tak bisa mengeluarkan urine. Akibatnya, Kapolres memerintahkan beberapa personel minum air langsung dari galon agar bisa segera dites urine.

"Bahkan saat tes urine berlangsung, ada satu anggota yang melarikan diri. Inisialnya TH dan berpangkat Brigadir Satu," ujar Barliansyah saat dikonfirmasi, Rabu (18/1/2017).

Barliansyah mengatakan, ia memang sengaja melakukan tes urine dadakan. Bahkan dia menyebut, Wakil Kepala Polres Meranti, Kompol Wawan, tidak diberitahukan perihal tes urine ini.

Dia menjelaskan, ada sekitar 165 personel yang menjalani tes urine ini, mulai dari bintara sampai perwira. Sasarannya untuk mengetahui siapa personel yang menjadi pengonsumsi narkoba.

Terkait dengan salah satu personelnya yang melarikan diri itu, Barliansyah berjanji bakal menindak tegas. Keberadaannya tengah dicari untuk kemudian dibawa ke sidang disiplin.

Lalu bagaimana hasil tes urine ini? Barliansyah menyebut, ada 11 anggotanya yang positif narkoba. Semuanya dari golongan Bintara dan langsung menjalani pemeriksaan untuk kemudian diproses.

"Prosesnya hukuman disiplin ‎setelah menjalani sidang disiplin," ucap Barliansyah.

Barliansyah lebih jauh menerangkan, tes urine ini dilakukan sebagai deteksi dini terhadap narkoba di kalangan anggotanya. Dia ingin memastikan kepolisian sebagai aparat penegak hukum pemberantas peredaran narkoba tidak malah terlibat mengunakan barang haram tersebut.

"Saya ingin memastikan dan membersihkan anggota dari pengaruh narkoba," ujar jebolan Akpol 1996 ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.