Sukses

Top 3: Identitas Wanita Tanpa Busana yang Gegerkan Pontianak

R mengaku awalnya menggunakan mukena tanpa mengenakan baju di dalamnya, tetapi di tengah perjalanan, mukena itu dilepas.

Liputan6.com, Pontianak - Seorang perempuan kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, belum lama ini menggemparkan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dengan aksi nekatnya.

R (27) mengendarai motornya menuju Bandara Supadio, Pontianak, tanpa sehelai baju pun melekat di tubuhnya alias bugil.

Setelah ditelusuri, perempuan tersebut bekerja sebagai wanita penghibur alias PSK di sebuah hotel. Hingga malam ini berita tersebut paling banyak disorot pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.

Kabar menarik lainnya yang tak kalah menyita perhatian, seorang pemuda yang hanyut di sungai selama tiga hari ditemukan selamat.

Pada 13 Januari 2017, Joko dikabarkan terjatuh dari sepeda motor sebelum akhirnya terjun bebas dari jembatan setinggi 10 meter ke dasar sungai. Saat ditemukan, motor tersebut dalam keadaan mati mesin.

Ada pula kisah keluarga di Manado, Sulawesi Utara, yang mencari dana persalinan bagi bayi cantiknya yang memiliki berat 6,3 kilogram.

Pasca-sang istri melahirkan, suaminya pergi ke Kota Minahasa, Sulut, untuk menutupi biaya persalinan.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Temuan Mengejutkan Kasus Perempuan Bugil Kendarai Motor

Polisi mendalami dugaan penggunaan narkoba pada perempuan yang nekat mengendarai motor telanjang bulat. (dok. Humas Polda Kalbar)

Aksi R (27) yang nekat bugil saat mengendarai sepeda motor menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, berakhir dengan penahanan di kantor polisi.

Berdasarkan penelusuran, perempuan itu bekerja sebagai wanita penghibur alias PSK di sebuah hotel.

"Secara legitimasi, Hotel F itu tempat esek-esek dan hasil pendalaman, yang bersangkutan adalah wanita penghibur," kata Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Suhadi SW kepada Liputan6.com, Senin (15/1/2017).

R mengaku awalnya menggunakan mukena tanpa mengenakan baju di dalamnya, tetapi di tengah perjalanan, mukena itu dilepas.

Selengkapnya...

2. Ajaib, Remaja Brebes Selamat Tanpa Luka Setelah Hanyut 3 Hari

Joko, remaja Brebes yang jatuh ke sungai berarus deras ditemukan lemas. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Pada Jumat, 13 Januari 2017, Joko pamit pada keluarga hendak mengambil telepon seluler atau ponsel di tempat temannya di Desa Benda. Namun, remaja itu tidak kunjung pulang. Padahal, lokasi rumah Joko dan rumah temannya tidak terlalu jauh.

"Tiba-tiba ada warga laporan sorenya kalau sepeda motor adik saya tergeletak di atas jembatan Sungai Kalikeruh," kata Rahmat Zulfi (26), kakak korban, Minggu, 15 Januari 2017.

"Dari laporan yang kami terima, diduga korban oleng dalam berkendara, sehingga akhirnya jatuh di Sungai Kalikeruh dengan debit air cukup deras," kata Kapolsek Sirampog AKP Widiasto.

Pencarian terus dilakukan hingga Joko ditemukan pada Minggu sore sekitar pukul 17.00 WIB. Saat ditemukan pertama kali, Joko sedang mengerang kesakitan di pinggir Sungai Keruh yang berjarak lebih dari 15 kilometer dari lokasi kejadian.

Selengkapnya...

 3. Orangtua Bayi Bongsor Manado Mencari Dana Persalinan

Ibu bayi bongsor Manado (Liputan6.com / Yoseph Ikanubun)

Tiga hari pasca-operasi dan melahirkan bayi bongsor perempuan seberat 6,3 kilogram, Junita Senewe masih terbaring di ruang perawatan Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado, Senin (16/01/2017).

"Dokter sudah menyatakan saya bisa keluar dari rumah sakit ini, Selasa, 17 Januari besok. Kondisi saya juga sudah pulih. Namun yang saya pikirkan saat ini adalah bagaimana menutupi biaya persalinan ini," ujar Junita saat ditemui, Senin siang tadi.

Junita menuturkan, saat ini suaminya pergi ke ibu kota Kabupaten Minahasa untuk mencari bantuan keringanan pembiayaan dari Pemerintah Kabupaten Minahasa.

Sementara itu, Kabag Tata Usaha RS Pancaran Kasih Manado Alexander Potabuga mengatakan, total biaya yang harus dibayarkan untuk tindakan operasi dan perawatan sebesar Rp 12 juta.

"Itu sudah jumlah total. Terkait keluhan keluarga atas biaya itu, kami masih bernegosiasi dengan pihak keluarga, pemerintah dan juga gereja. Karena rumah sakit ini milik gereja," ujar Alexander.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini