Sukses

Kematian Misterius Gajah Sumatera

Bangkai gajah tersebut ditemukan Sabtu 14 Januari 2017 sekitar pukul 11.30 WIB di perkebunan sawit.

Liputan6.com, Banda Aceh - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan, seekor gajah ditemukan mati akibat ditembak di Kabupaten Aceh Timur.

"Hasil autopsi di lapangan, gajah yang ditemukan mati beberapa hari lalu itu karena ditembak. Kami belum bisa memastikan, apakah gajah ini ditembak karena memang diburu atau ada faktor lainnya," kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo di Banda Aceh, Senin (16/1/2017).

Sapto menjelaskan, petugas BKSDA menemukan bangkai gajah tersebut di areal hak guna usaha (HGU) PT Dwi Kencana Semesta. Areal perkebunan sawit itu berada di Gampong Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Aceh, Aceh Timur.

Menurut Sapto, bangkai satwa dilindungi tersebut ditemukan Sabtu 14 Januari 2017 sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu, petugas BKSDA hendak menyelamatkan seekor anak gajah yang terpisah dari kawanannya.

"Gajah mati tersebut jantan dewasa berumur 30 tahun. Saat bangkainya ditemukan, gading gajah jantan tersebut tidak ada lagi," ungkap dia, seperti dilansir Antara.

Gajah jantan tersebut, kata Sapto, diperkirakan mati tujuh hari sejak ditemukan menjadi bangkai. Bagian kepala gajah saat ditemukan dalam kondisi rusak dan tanpa gading.

"Saat diautopsi, ditemukan lima lubang bekas tembakan di leher dan punggung. Namun, tim BKSDA tidak menemukan proyektil peluru, sehingga tidak diketahui jenis senjata yang digunakan untuk menembak satwa dilindungi tersebut," dia memaparkan.

Sapto melanjutkan, BKSDA sudah melaporkan kematian gajah jantan tersebut ke kepolisian. BKSDA berharap polisi segera menangkap orang yang menembak mati gajah tersebut dan mengambil gadingnya.

"Walau sulit menemukan pelakunya, kami berharap kepolisian bisa mengungkap kasus kematian gajah yang ditembak tersebut. Kepada masyarakat, kami juga mengajak untuk bersama-sama menyelamatkan satwa dilindungi tersebut," Sapto menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini