Sukses

Sakit Jiwa dalam Kesendirian, Bora Terpasung 5 Tahun

Setelah ditinggal meninggal kakeknya, Bora ditinggal merantau adiknya.

Liputan6.com, Jeneponto - Sudah lima tahun lamanya Bora (38) terpasung di rumahnya di Kampung Balangloe, Kelurahan Balang Beru, Kacamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Jiwanya terguncang setelah kakeknya meninggal dan adik tercintanya memutuskan pergi merantau ke Kota Makassar. Di rumahnya Bora diikat kaki kanannya dengan menggunakan rantai yang dililit di tiang rumah.

Rumah Bora berbentuk rumah panggung yang sudah reot bahkan nyaris rubuh. Rumah itu berantakan, piring, mangkuk, dan gelas plastik terlihat berserakan ke mana-mana. Di sanalah Bora tinggal seorang diri selama lima tahun terakhir.

"Iya sudah lima tahun dia diikat di sana dan tinggal sorang diri," kata kakak kandung Bora, Ringgi (40), Sabtu 14 Januari 2017.

Ringgi menjelaskan bahwa Bora memang sejak kecil tinggal di rumah itu bersama kakeknya Sapa' dan adiknya Sala'.

"Lima tahun yang lalu dia shock setelah ditinggal mati kakek Sapa' lalu tak lama kemudian adik kami Sala' memutuskan untuk pergi merantau ke Kota Makassar," tambahnya.

Sejak saat itu Bora tinggal sendiri di rumah itu. Ringgi mengatakan mungkin kesendiriannya membuat ia depresi hingga jiwanya terganggu. Bora sering mengamuk sendiri dan merusak benda di sekitarnya.

"Itu rumah awalnya bagus terawat, tapi waktu Kakek Sapa' meninggal dan adik Sala' pergi, Bora mulai stres dan sering mengamuk, makanya kami putuskan untuk mengikat ia dengan rantai," kata pria yang setia mengurus adiknya itu selama lima tahun.

"Saya yang rawat Bora sejak mengalami gangguan jiwa, belum pernah ada perhatian dari pemerintah di sini. Jangankan bantuan untuk menyembuhkan penyakitnya, bantuan raskin saja tidak pernah dapat," tukas Ringgi.

Ringgi hanya berharap agar pemerintah setempat dapat membantu adiknya Bora, karena ia tak punya biaya yang cukup jika harus membawa Bora berobat ke Rumah Sakit Jiwa.

"Mau juga bawa ke rumah sakit jiwa tapi tidak ada biaya, semoga pemerintah bisa juga bantu," ucap Ringgi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini