Sukses

Top 3: Ingin Merdeka dari Harga Cabai Selangit? Ini Caranya...

Mmencampur cabai merah dan cabai hijau diharapkan menjadi solusi agar harga cabai tidak terus melonjak.

Liputan6.com, Yogyakarta - Hingga kini harga cabai yang selangit di sejumlah daerah masih sulit untuk dikendalikan. Berbagai manuver pun dilakukan untuk merdeka dari si pedas yang kian mencekik kantong.

Selain membuka lahan kosong untuk ditanami cabai, mencampur cabai merah dan cabai hijau diharapkan menjadi solusi agar harga tidak terus melonjak.

Cara lainnya bahkan mewajibkan seluruh pelajar SD dan SMP untuk menanam cabai di sekolah dan rumah.

Ada pula kisah si ratu ekstasi asal Jambi yang tak kalah menyita perhatian pembaca di Liputan6.com, kanal Regional. Statusnya sebagai ibu rumah tangga tidak menyurutkan niatnya untuk menjual ratusan butir ekstasi kelas 1.

Untuk mengelabui petugas, ia bahkan menanam barang haramnya di dalam tanah.

Kabar lainnya yang tak kalah disorot, Dinas Pendidikan Purwakarta yang mengimbau agar para guru dengan anak didiknya berteman di media sosial.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. 5 Cara Kreatif Daerah Memerdekakan Diri dari Pedasnya Harga Cabai

Hilangkan stres sekaligus berhemat dengan menanam cabai hidroponik di rumah.

Banyak cara dilakukan untuk meredam pedasnya harga cabai yang selangit. Salah satunya seperti yang dilakukan Pemda DIY, yaitu dengan memanfaatkan pekarangan untuk menanam cabai.

Berdasarkan hasil rakernas dengan Presiden Jokowi dan empat menteri serta tim penggerak PKK beberapa hari lalu, nantinya setiap keluarga wajib menanam minimal lima pohon cabai.

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY Arofa Noor Indriani mengatakan, perkarangan rumah tidak hanya bisa ditanami dengan cabai, tetapi juga bisa ditanami berbagai sumber vitamin dan zat gizi lainnya. Dengan gerakan tanam serentak, ia berharap harga cabai bisa turun. 

Di tengah melambungnya harga cabai, para pedagang sejumlah pasar tradisional Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dituntut lebih kreatif menyiasati agar tidak memberatkan konsumen. Salah satunya dengan cara mencampur cabai merah dan cabai hijau.

Selengkapnya...

2. Kisah Ibu Lucy, Si Ratu Ekstasi dari Jambi

Deny Lucy, dibalik penampilannya yang biasa saja dia ternyata adalah seorang bandar ekstasi. (Bangun Santoso/Liputan6.com)

Siapa sangka, ibu rumah tangga bernama Deny Lucy ternyata adalah salah satu bandar narkoba yang cukup terkenal di kalangan pemakai barang haram di Kota Jambi.

Benar saja, dari sebuah penggerebekan pada Senin, 9 Januari 2017, si Ratu Ekstasi itu berhasil ditangkap berikut barang bukti ratusan butir ekstasi kelas wahid.

"Laporan itu menyebutkan ada kegiatan mencurigakan hampir setiap malam di kawasan rumah tersangka," ujar Kapolresta Jambi Kombes Bernard Sibarani melalui Pelaksana Tugas (Plt) Kasubag Humas Brigadir Alamsyah Amir atau yang biasa disapa Alam, Rabu malam, 11 Januari 2017.

Lucy menyimpan barang haram jualannya itu dengan cara menanamnya di dalam tanah. Namun, petugas yang tak mau kalah akhirnya berhasil menemukan 263 butir ekstasi tersimpan di sebuah botol bening terpendam di samping rumah tersangka.

Selengkapnya...

3. Guru Purwakarta Wajib Berteman dengan Siswa di Media Sosial

Ilustrasi media sosial

Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, melalui Dinas Pendidikan setempat mengimbau agar seluruh guru dan wali kelas mendata akun media sosial anak didiknya.

"Guru dan siswa harus tetap berkomunikasi di luar kelas, salah satunya melalui media sosial. Jadi setiap siswa yang memiliki akun media sosial harus berteman kepada gurunya," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Purwakarta Purwanto, dilansir Antara, di Purwakarta, Rabu, 11 Januari 2017.

Selain untuk meningkatkan komunikasi antara guru dengan siswa, hal tersebut juga bertujuan untuk mengontrol penggunaan media sosial bagi para pelajar di Purwakarta.

Atas hal itu, Dinas Pendidikan Purwakarta mengimbau agar para guru dengan anak didiknya berteman di media sosial.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini