Sukses

Keanehan Bayi Tsaqif Sebelum Kecelakaan Renggut Nyawa Orangtua

Tsaqif bersikap tidak biasa sebelum kecelakaan merenggut nyawa kedua orangtuanya dan membuatnya jadi yatim piatu.

Liputan6.com, Yogyakarta - Muhammad Tsaqif Dirga Krisnawan, bayi berusia empat bulan harus berjuang dari trauma di kepala karena kecelakaan di Jalan Magelang Km 5  Yogyakarta pada 22 Desember 2016. Akibat kecelakaan itu, orangtua Tsaqif meninggal dunia.

Sejak dirawat RSUP Sardjito, perkembangan anak yatim piatu itu mulai membaik. Padahal, dia mengalami trauma hebat di bagian kepala akibat kecelakaan itu.

Salah seorang kakak sepupu Tsaqif, Takas (23), mengatakan bayi Tsaqif termasuk bayi yang ceria dan periang. Namun, Tsaqif menunjukkan keanehan sebelum kecelakaan maut itu terjadi.

"Sikapnya enggak biasa saja," ujar Takas, Kamis, 5 Januari 2017.

Sikap tak biasa itu diketahui keluarga sebagai pertanda sebelum kecelakaan terjadi. Sebab, jauh sebelum kecelakaan terjadi, Tsaqif bukan tipe anak yang rewel di tangan orang lain selain orangtua.

"Biasanya diajak siapa saja mau. Ini diajak bude nangis, diajak pakdenya nangis, diajak mbahnya nangis. Itu enggak biasa saja," ucap dia.

Takas menambahkan, kini Tsaqif harus hidup bersama kakaknya Wildan Aprila Triskanadifan yang masih duduk di SMPN 3 Pajeksan. Keluarga besar mereka sudah sepakat untuk merawat mereka kelak. Namun, siapa yang menjadi wali dari kedua anak ini masih dibahas.

"Yang jelas keluarga yang akan merawat mereka. Sudah sepakat pokoknya. Karena masih ada bibi-bibi yang lain, mbahnya juga masih ada. Rumahnya juga tidak terlalu jauh dari rumah Tsaqif, masih satu kompleks di Wirobrajan," kata dia.

Takas mengatakan, dengan kejadian yang dialami Tsaqif dan kakaknya membuat keluarga besar dari ibu kedua anak ini semakin sayang. Oleh sebab itu, Tsaqif yang masih dirawat di ruang ICU RSUP Sardjito terus ditunggui keluarganya.

Ia juga meminta doa dari masyarakat agar Tsaqif segera sembuh dari trauma kepalanya. Keluarga percaya bahwa mukjizat pasti ada jika banyak yang ikut mendoakan.

"Banyak berdoa maka akan semakin banyak dimudahkan melawan penyakit dan bisa sembuh total. Saya mewakili keluarga minta doanya. Kami percaya jika banyak berdoa maka keajaiban itu pasti ada," kata Takas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini