Sukses

Mukjizat Bayi Koma yang Yatim Piatu Usai Kecelakaan Lalu Lintas

Sang bayi mengalami pendarahan otak akibat kecelakaan yang merenggut nyawa ayah dan ibunya di Jalan Magelang KM 5.

Liputan6.com, Yogyakarta - Nasib Muhammad Tsaqif Dirga Krisnawan, bayi berusia empat bulan asal Mancasan WB 2/707, RT 41 RW 09, Kecamatan Wibrobrajan, Kota Yogyakarta, mengundang iba.

Ia mengalami pendarahan otak akibat kecelakaan yang menimpanya bersama ayah dan ibunya di Jalan Magelang Kilometer 5, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 22 Desember 2016. Ayah dan ibunya kemudian meninggal dunia akibat kecelakaan itu.

Kepala Humas dan Bagian Hukum RSUP dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho mengatakan, Tsaqif menjadi yatim piatu piatu bersama kakaknya Wildan yang masih sekolah di SMPN 3 Yogya. Ayahnya Sutrisno (34) meninggal dunia di lokasi kecelakaan. Sedangkan sang ibu, Sri Kanthi Prihatin (34), akhirnya meninggal di rumah sakit.

"Orangtuanya meninggal, bapaknya meninggal di tempat ibunya di UGD (unit gawat darurat rumah sakit). Tsaqif trauma berat di kepala. Dia koma," ucap Trisno saat ditemui Liputan6.com di Yogyakarta, Kamis, 5 Januari 2016.

Heru menuturkan, saat masuk ke RSUP dr Sardjito kondisi Tsaqif cukup parah dan langsung ditangani tim dokter. Tsaqif harus dirawat di High Care Unit (HCU) dan harus dipasang ventilator dan peralatan lainnya.

Saat itu, semua dokter yang berkompeten di RSUP dr Sardjito berupaya menyelamatkan bayi dengan luka seperti itu. Upaya dokter didengar Tuhan sehingga nyawa bayi tersebut terselamatkan.

"Selang melalui hidung untuk makanan dipasang. Tanggal 31 (Desember 2016) sudah dianggap stabil secara umum di Pedeatric Intensive Care Unit (PICU) dan 1 Januari alhamdulillah ventilator dilepas. Pasien bisa bernapas sendiri," Heru membeberkan.

Tsaqif saat ini mulai menunjukkan perkembangan cukup baik. Meski belum sepenuhnya sadar, ia sudah mulai menunjukkan peningkatan.

Tangan dan kakinya sudah mulai aktif meski belum sadar secara penuh. Heru berharap tiga hingga empat hari lagi kondisinya dapat membaik dan dapat berkumpul dengan keluarga.

"Tangan kaki bisa bergerak ini perkembangan yang luar biasa dengan trauma yang hebat. Sekarang masih setengah sadar. Empat hari ke depannya (semoga) tidak hanya somnolen. Compos mentis atau kesadaran penuh," ujar Heru.

Ia berharap agar semua orang dapat berdoa demi kesembuhan Tsaqif. Terutama keluarga Tsaqif yang setia menunggu di RSUP dr Sardjito.

"Keluarganya selalu ada jenguk dan nungguin dia," Kepala Humas dan Bagian Hukum RSUP dr Sardjito itu memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.