Sukses

Aceh Utara Terendam Banjir, Warga Kesulitan Memasak

Banjir menggenangi rumah warga sejak Selasa malam, 3 Januari 2017, dengan ketinggian bervariasi.

Liputan6.com, Lhokseumawe - Ratusan rumah warga di sejumlah desa jalan lintas Kecamatan Lhoksukon - Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 60 hingga 150 sentimeter, Rabu, 4 Januari 2017.

Luapan air dari DAS Krueng Peuto yang diperparah dengan jebolnya tanggul di kawasan Desa Krueng, Kilometer V, Kecamatan Lhoksukon, ikut merendam tanaman padi petani. Bahkan, luapan air hingga menggenangi beberapa titik ruas jalan di kawasan dimaksud.

Nasruddin, kepala dusun di Desa Dayah, LT, Kecamatan Lhoksukon, mengatakan, air sudah memasuki pemukiman penduduk daerah itu sekitar pukul 23.00 WIB, pada Selasa malam, 3 Januari 2017.

"Saat itu ketinggian air hampir mencapai pinggang orang dewasa, kami tidak tidur tadi malam dan terus bersiaga. Tetapi sekarang daerah kami sudah mulai surut," kata Nasruddin, dilansir Antara.

Tetapi, sambung Nasruddin, di kawasan Desa Geudubang, dan Desa Nga LT, Kecamatan Lhoksukon, airnya justru bertambah tinggi. Nasruddin mengatakan, sejauh ini masyarakat kawasan itu masih bertahan di rumah masing-masing atau belum mengungsi. Namun, masyarakat kesulitan memasak karena mayoritas dapur mereka ikut terendam.

Sementara itu, salah seorang warga lainnya di Desa Babah Geudubang atau kawasan Kilometer IV mengatakan, air di desanya mulai naik sejak Rabu pagi. Sejauh ini, sebut dia, belum ada warga mengungsi.

Camat Lhoksukon Saifuddin mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi banjir. Menurut dia, banjir ini disebabkan luapan Sungai Peuto dan diperparah hujan lokal. Sejauh ini, belum ada warganya yang mengungsi.

"Saya baru pulang dari lokasi banjir, sebagian desa sudah surut. Tetapi airnya sudah meluap ke kawasan Desa Babah Geudubang, Desa Krueng, dan Desa Nga. Tetapi sekarang sudah mulai surut perlahan," kata dia.

Camat Cot Girek Usman mengatakan, banjir di beberapa desa di kecamatan yang dipimpinnya sudah surut sejak Rabu pagi. Sebab, di Desa Ue Baro, Lhok Merbo, Jeulikat, dan Desa Ara, Kecamatan Cot Girek, airnya sudah memasuki pemukiman penduduk sejak dari Selasa malam.

"Saya tadi malam, hingga pukul 02.00 WIB, masih memantau kondisi banjir," kata Usman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini