Sukses

Top 3: Geger Pembunuh Bersyahadat

Saat tengah tertidur pulas, Daeng menusuk leher adiknya. Sebelumnya, ia mengaku mengucapkan syahadat.

Liputan6.com, Makassar - Dendam. Itulah yang merasuki Amiruddin Daeng Nassa (47), warga Makassar, Sulawesi Selatan. Lantaran sang adik kerap mengancamnya, Daeng yang sakit hati tega membunuh saudara kandungnya sendiri.

Saat tengah tertidur pulas, Daeng menggorok leher adiknya sambil mengucapkan kalimat syahadat.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.

Kabar lainnya yang juga banyak disorot, kisah miris para penambang liar yang mengais rezeki di Jambi.

Terimpit masalah ekonomi membuat seorang penambang asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencoba mendapatkan penghasilan tambahan sebagai penambang emas agar dapur di rumahnya tetap mengepul.

Meski bahaya longsor kerap mengancam dia dan rekan-rekannya, tidak menyurutkan tekad mereka untuk bisa meningkatkan taraf hidup keluarganya.

Selain itu, cuaca ekstrem yang terjadi jalan Lintas Sumatera Sembahe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, juga banyak mengundang perhatian.

Material longsor berupa batu-batuan dari pegunungan terjal menimbun dua mobil dan satu sepeda motor. 

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Pembunuh Bersyahadat Sebelum Tusuk Leher Adik yang Tertidur

Korban sudah tergeletak di dekat becaknya yang dalam keadaan terbalik dengan luka di leher. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Amiruddin Daeng Nassa (47) tega membunuh adik kandungnya, Subu (36), secara sadis hanya karena dendam sering diancam. Ia menusuk leher saat korban tidur di atas becaknya subuh hari di Jalan Gunung Merapi, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, pada Minggu, 1 Januari 2017.

"Namun yang aneh, pelaku sebelum menggorok leher adiknya itu sempat membaca kalimat syahadat. Entah apa maksudnya yang jelas itu dikatakan pelaku di hadapan penyidik," kata Kapolsek Ujung Pandang Kompol Ananda Fauzah.

Alat bukti yang digunakannya saat membunuh adik kandungnya masing-masing satu becak motor (bentor), senjata tajam jenis sangkur, dua lembar jaket, satu celana pendek, dan satu helm.

Peristiwa pembunuhan ini terungkap saat beberapa warga datang ke Polsek Ujung Pandang untuk melaporkan adanya penemuan mayat tukang becak yang tergeletak di depan ruko Jalan Gunung Merapi, Makassar.

Selengkapnya...

2. Longsoran di Jalan Lintas Sumatra Sembahe-Berastagi Timpa 2 Mobil

Mobil tertimpa kayu di lokasi sekitar longsor. (Liputan6.com/Reza Perdana)

Libur tahun baru 2017 diwarnai bencana longsor yang menutup jalan Lintas Sumatera Sembahe, Kabupaten Deli Serdang, menuju lokasi objek wisata Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin sore, 2 Desember 2017.

"Tanah longsor yang terjadi di daerah Sembahe akibat hujan lebat. Lokasi longsor itu lebih kurang 37 km dari Kota Medan," ujar Zulkifli, seorang warga Medan yang dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, selain tanah longsor yang berasal dari gunung di Sembahe, pohon kayu juga banyak yang tumbang. Selain itu, material berupa batu-batuan yang berasal dari pegunungan terjal menutup badan jalan tersebut.

Camat Sibolangit Amos Karokaro mengakui adanya longsor tersebut. Ia mengatakan longsor menyebabkan satu mobil Isuzu Panther tertimbun.

Selengkapnya...

3. Cerita Miris Para Tumbal Tambang Emas Ilegal Jambi

Memasuki hari ke-11, jenazah 11 penambang emas liar di Merangin, Jambi, belum juga ditemukan. (Liputan6.com/Bangun Santoso)

Tukiman yang mengaku berasal dari Kecamatan Suko Lilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memilih mengais rezeki dengan menjadi penambang liar di Kabupaten Merangin dan Sarolangun, Jambi, selama empat tahun terakhir.

Tukiman mengaku masih ingat betul awal mula tergiur menjadi pemburu emas. Desakan ekonomi membiayai dan membesarkan empat anak yang tengah tumbuh remaja membuat Tukiman memeras otak mencari penghasilan cukup.

Pekerjaan Tukiman sehari-hari di kampungnya adalah seorang buruh tani. Ketiadaan lahan yang dimiliki menjadikan Tukiman pergi pagi pulang pagi sekadar untuk mencari tambahan agar dapur tetap mengepul.

Pemikiran Tukiman mulai berubah saat seorang tetangga sekaligus teman kecilnya baru pulang dari merantau di Sumatera. Menurut Tukiman, taraf hidup bekas teman kecilnya itu terlihat berubah total.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini