Sukses

Cegah Insiden KM Zahro Express, Polisi Cek Kelotok di Kedungombo

Kelotok jamak dinaiki pengunjung yang ingin menikmati Waduk Kedungombo dari atas air.

Liputan6.com, Semarang - Insiden kebakaran KM Zahro Express yang menyebabkan korban jiwa tidak saja menyisakan duka mendalam bagi keluarga, tapi juga meningkatkan pengawasan jasa transportasi di objek wisata.

Salah satunya dilakukan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Jajaran Polres Grobogan memperketat pelayanan jasa transportasi di Waduk Kedungombo.

Tidak saja kelengkapan keamanan seperti kondisi dan jumlah pelampung, kondisi mesin juga menjadi perhatian. Langkah ini dilakukan lantaran saat berjalan aroma bensin merebak dari sekitar mesin kelotok.

Pengawasan dilakukan jajaran Sat Sabhara Polres Grobogan dan Polsek Geyer. Pengawasan melekat dilakukan di objek wisata yang menggunakan lahan Perhutani sebagai tempat administrasi objek wisata.

Tidak itu saja, tim yang dipimpin Iptu Hasto Kanit Pam Obvit Sat Sabhara, juga mendatangi dan mencoba satu per satu kapal kelotok yang melayani wisatawan baik dari Jateng maupun Jatim.

Tidak saja pada saat ada bencana, Kapolsek dan personel Patroli Sat Sabhara juga meminta pengelola atau pemilik perahu wisata mengontrol kondisi kapal secara berkala sehingga bisa menghindari insiden serupa di Kepulauan Seribu.

Pengecekan perahu kelotok untuk mencegah insiden serupa KM Zahro Express di Waduk Kedungombo. (Liputan6.com/Felek Wahyu)

Objek wisata air Waduk Kedungombo pada liburan ramai oleh pengunjung, khususnya di tempat wisata air yang banyak dikunjungi oleh para pelancong yang ingin mengelilingi waduk dengan menaiki perahu.
 
"Kami memberikan himbauan kepada pemilik perahu wisata untuk selalu mengutamakan keselamatan penumpang, cek dan cek kembali kondisi mesin serta kondisi perahu," kata Iptu Hasto, Senin (2/1/2017) siang.

Selain itu, diimbau kepada pengemudi perahu dan para pengunjung agar memakai rompi pelampung serta menjaga barang-barang bawaannya, khususnya tas, handphone serta tidak memakai perhiasan yang mencolok dan lebih mengutamakan keselamatan dan tidak memasukkan penumpang melebihi kapasitas yang sudah ditentukan.

Pengawasan juga dilakukan di objek wisata Kedung Cinta, di Boyolali. Termasuk, pengecekan sarana jasa transportasi perahu kelotok. "Pengecekan dilakukan berkala dengan harapan jika ada kebocoran bisa diminimalisasi. Jika pelampung menjadi kewajiban ketersediaan sesuai jumlah penumpang," ungkap Sarwono, pengelola obyek wisata Kedung Cinta, Boyolali.

Tidak saja perahu, pengamanan juga dilakukan di objek wisata pemancingan yang berada di atas waduk. "Tidak saja melakukan pengecekan sarana, namun ketersediaan tim SAR juga selalu ada di lokasi," tambah pria yang juga menjadi tim SAR Waduk Kedungombo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini