Sukses

Akhir Kisah Dokter Gadungan

Dengan meninggalnya Meky, maka kepolisian akan menghentikan proses penyelidikan terhadap kasus dokter gadungan tersebut.

Liputan6.com, Kupang - Tersangka dokter gadungan Meky Kodimete akhirnya meninggal dunia usai dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Kupang, Nusa Tenggara Timur, karena terserang stroke. Ia mengembuskan napas terakhir pada Sabtu, 17 Desember 2016.

"Tersangka selama ini sedang menjalani perawatan di RSB Kupang. Namun tersangka telah meninggal dunia Sabtu kemarin. Sesuai hasil pemeriksaan dokter, tersangka menderita stroke," ucap Kapolres Kupang Kota AKBP Johanes Bangun kepada kepada Liputan6.com, Minggu, 18 Desember 2016.

Kapolres menambahkan, dengan meninggalnya Meky, maka kepolisian akan menghentikan proses penyelidikan terhadap kasus tersangka.

Setelah sepekan ditahan, Meky Kodimete yang ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Kupang Kota di tempat praktiknya di Jalan Kincir, RT 04/02, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang pada 30 November 2016, diserang stroke.

Ketika itu, Meky dibawa ke RS Bhayangkara, Kupang guna mendapatkan perawatan medis. "Pelaku sudah ditahan tetapi sekarang terkena stroke, sehingga dilarikan ke RSB," ujar AKP Musti Lalu Ali kepada Liputan6.com, Jumat, 16 Desember 2016.

Musti mengatakan pula, pihaknya telah memeriksa sembilan saksi termasuk ahli dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

"Pemeriksaan saksi ahli itu guna mengetahui obat yang digunakan tersangka, apakah asli atau oplosan. Kami masih menunggu hasil dari BPOM untuk melengkapi berkas perkara," kata Musti.

Adapun kedok dokter gadungan itu terbongkar berkat laporan warga usai mengusir keluarga pasien. Dalam penangkapan itu, polisi menyita sejumlah alat medis, seperti sarung tangan, kain kasa, kateter, kapas, jarum suntik dan berbagai obat-obatan yang digunakan pelaku.

Untuk meyakinkan pasiennya, tersangka dokter gadungan itu mengaku jebolan Fakultas Kedokteran dari India.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.