Sukses

Pesan Sultan Yogya Tanggapi Penyerangan Remaja Bercadar

Kasus penyerangan sesama pelajar yang menewaskan seorang siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta turut menjadi perhatian Sultan HB X.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kasus penyerangan sesama pelajar yang menewaskan seorang siswa SMA Muhammadiyah 1 (Muhi) menyedot perhatian berbagai kalangan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Termasuk, Sri Sultan HB X selaku Gubernur DIY. Terlebih, usai penyerangan sekelompok remaja bercadar itu, permusuhan lama dua sekolah tersebut terus bergejolak.  

Gubernur DIY mengatakan, sikap balas dendam tidak menyelesaikan masalah dan juga melanggar hukum. Sultan HB X menambahkan, pihaknya ingin menegakkan hukum dalam kasus penyerangan sesama pelajar di Yogyakarta tersebut.

Sebab kasus penyerangan kepada siswa SMA Muhi Yogya sudah direncanakan, sehingga harus diputus secara hukum. Ia tidak memandang apakah pelakunya masih pelajar dan di bawah umur.

"Apalagi sudah disengaja, sudah direncanakan, melakukan iktikad melakukan melanggar hukum," ucap Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat, 16 Desember 2016.

Sultan menekankan pula, satu-satunya cara dalam memberantas kenakalan remaja seperti kasus penyerangan siswa SMA Muhi Yogya adalah penegakan hukum. Menurut Sultan jika ada pelaku pelanggaran hukum harus ditindak.

"Bopkri dan Muhi kan sudah musuhan bertahun-tahun tidak pernah selesai. Karena penegakan hukum menjadi dasar memutus rantai itu," ujar Sultan.

Ia juga bercerita usai kejadian penyerangan salah satu korban dirawat di RS Bethesda, Yogyakarta. Tidak jauh dari lokasi itu merupakan sekolah dari pelaku penyerangan. Saat itu, aparat kepolisian terpaksa harus menembakkan senjata demi membubarkan perkelahian para pelajar tersebut.

Sultan pun berharap orangtua harus menyadari tantangan pergaulan di luar rumah itu sudah luar biasa, sehingga mereka harus bisa membina putra-putrinya. Terlebih, saat ini mendekati libur sekolah, sehingga orangtua harus menjaga anak-anak mereka.

"Bergaul di luar rumah sudah tidak seperti 10-20 tahun lalu. Harapan saya (orangtua) bisa kontrol pergerakan putri-putrinya," Sri Sultan HB X memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.