Sukses

Tes Kejiwaan Pengamuk Bersenjata di Bandung

Usai mendapat perawatan akibat dihakimi warga, Azis menjalani tes kejiwaan.

Liputan6.com, Bandung - Pelaku penyerangan secara brutal terhadap delapan orang dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia di Kecamatan Bandung Kulon belum lama ini, Muhammad Azis Ghozari (19) kini menjalani tes psikologis. Meski begitu, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan Azis.

"Tesnya (kejiwaan) sudah. Tingal menunggu hasilnya saja," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo di Markas Polda Jawa Barat, Kamis (15/12/2016).

Selain itu, pihaknya juga menerima laporan dari Polsek Panayangan, Polres Ciamis, jika yang bersangkutan (Azis) pernah menusuk bapaknya. Namun, Hendro belum mengetahui belum jelas me‎ngenai latar belakang penusukan Azis terhadap bapaknya.

Dari laporan yang diterimanya, kedua orang tua Azis itu telah bercerai dan dia tinggal sendiri. Ketika ditanya jika tes kejiwan keluar dan dinyatakan ada gangguan mental, Hendro mengaku pihaknya akan terus melengkapi dan menyelesaikan pemberkasan.

"Terus dilanjukan sampai nanti ada keputusan hakim," ucap dia.

Sebelumnya, Azis menyerang secara brutal dan acak terhadap delapan orang. Akibat aksi brutalnya tersebut, satu orang meninggal dunia dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka.

Adapun korban tewas atas aksi koboi pelaku, AOS (64), tewas karena dua luka tusukan di bagian dada. Korban lainnya yang selamat saat ini masih dirawat di rumah sakit. Korban luka, yaitu AY, TS, AN, AS, AM, DN, dan IR, menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Avisena, Rumah Sakit Rajawali, dan Rumah Sakit Sumber Waras.

"Pelaku dipukuli warga yang melihat aksi pelaku dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk mendapatkan perawatan," tutur Hendro.

Satu alat bukti, yakni tiga bilah pisau dapur yang digunakan pelaku untuk melakukan aksi penusukan tersebut, diamankan polisi.‎ Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman motif di balik penyerangan brutal Azis.

Azis diketahui juga sempat melakukan penyerangan terhadap orangtuanya di Ciamis. Dia kemudian kabur ke Bandung dan melakukan aksi penyerangan brutal itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini