Sukses

Tak Dapat Temui Warga Samin, Ini Alasan Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo yang selalu menyebut warga Jawa Tengah sebagai tuannya justru akan pergi. Kenapa?

Liputan6.com, Semarang - Ratusan peserta aksi jalan kaki dari Kabupaten Rembang yang menagih janji Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dipastikan pada Kamis malam ini akan tiba di Semarang. Rencananya, massa berjumlah sekitar 300 orang itu akan menghadap Ganjar Pranowo pada Jumat besok, 9 Desember 2016.

Meski demikian, Ganjar Pranowo yang selalu menyebut warga Jawa Tengah sebagai tuannya justru akan pergi. Ganjar menyebut ia tidak dapat menemui langsung para warga Rembang yang sedang menggelar aksi jalan kaki dari Rembang menuju Kantor Gubernur Jateng di Kota Semarang.

"Saya mau ke Riau. Karena besok (Jumat, 9 Desember 2016), mau dapat penghargaan dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) soal pengendalian gratifikasi," kata Ganjar Pranowo, Kamis (8/12/2016).

Meski mengaku tak bisa menemui, selaku gubernur ia akan mendelegasikan para birokratnya untuk menemui warga. Ganjar Pranowo sendiri sudah tahu dan mendapat informasi mengenai rencana kedatangan warga Rembang dan Pati.

"Enggak apa-apa, nanti pasti ada yang mau menemui, Pemprov (Jateng) pasti ada yang menemui," kata Ganjar.

Terhadap tuntutan massa perserta aksi jalan kaki agar Gubernur Jateng mencabut izin lingkungan yang diterbitkan pada 2012 lalu, Ganjar mengaku masih mengkaji hasil putusan Mahkamah Agung (MA).

"Kita akan ikuti aturannya saja. Bunyinya (putusan MA), kan, mencabut izin lingkungan pertambangan. Lha pabriknya dicabut apa enggak, begitu," ucap dia.

Ditambahkan bahwa Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan bahwa tahun 2017 pabrik semen tetap berjalan. Hal ini tentu memerlukan kajian lebih detail mengenai putusan MA dan implikasinya.

"Kan mentor BUMN Bu Rini bicara, 2017 tetap jalan, gitu kan. Kalau bicara soal itu, ya mesti tetap diajukan dari awal. Maksudnya, mesti dibicarakan sejak awal, agar ada dialognya antara pabriknya dengan masyarakat," kata Ganjar Pranowo.

Sementara itu, Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK), Gunretno, mengungkapkan apabila tidak bisa bertemu langsung dengan Gubernur Jateng, warga peserta aksi jalan kaki akan menunggu sampai ditemui. Hal itu penting karena merupakan komunikasi yang saling menghormati.

"Kita akan menunggu sampai ketemu. Kita ingin menyampaikan putusan MA yang memenangkan gugatan warga soal izin penambangan Semen," kata Gun Retno.

Gun Retno mengaku belum tahu dan belum ada rencana penempatan peserta aksi malam ini. Pasalnya, jumlah massa yang sangat banyak.

"Belum tahu nanti menginap di mana. Soalnya jumlahnya banyak ada 300-an orang, tapi ada yang mau nyusul juga," kata Gun Retno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.