Sukses

54 Santa Claus Tanam Koral di Bawah Laut Manado

Liputan6.com, Manado - Puluhan penyelam berkostum topi santa memadati Pantai Kalasey, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa sejak Sabtu pagi, 3 Desember 2016. Mereka berasal dari berbagai komunitas selam di Sulawesi Utara.

Sedikitnya, 54 penyelam sibuk mengangkat beberapa buah meja jaring besi yang di atasnya terdapat beberapa semen. Mereka berencana menanam koral di dasar Laut Manado yang menjadi bagian dari 40 tahun Nusantara Diving Center serta reuni alumni 2016.

"Selain melakukan monitoring dan transplantasi koral, kami juga melakukan bersih-bersih di laut dan pantai selama dua hari, Ibadah Pra Natal dan doa bersama untuk pioner penyelam di Sulut, almarhum Loky Herlambang," kata koordinator perayaan 40 tahun Nusantara Diving Center (NDC) Ferry Kamu.

Ferry mengatakan, kegiatan sosialisasi untuk menjaga laut juga terus dilakukan mantan alumni NDC. "Yang paling penting dan terlihat sederhana adalah dilarang merusak laut. Hal kecilnya adalah dilarang menginjak koral dan merusaknya," ujar instruktur selam senior di Sulut itu.

Kegiatan transplantasi koral ini dilakukan di kedalaman sekitar 10 meter hingga 12 meter di spot Marinir yang ada di Pantai Kalasey, Minahasa selama 50 menit. Para penyelam dibagi menjadi dua grup. Grup pertama menggunakan kapal dan grup kedua langsung menyelam dari pantai.

Berdasarkan laporan koordinator kegiatan transplantasi koral Maxi Jeger Kaloh, pertumbuhan koral di spot Marinir terbilang cepat. "Bayangkan dalam setahun, kini pertumbuhannya bisa mencapai 5 cm dan kini sudah menjadi rumah dari ikan-ikan. Empat meja jaring baru juga sudah kami tanam di area sana," kata Maxi.

NDC adalah klub selam yang didirikan oleh Loky Herlambang pada 1976 setelah setahun sebelumnya dia berhasil menemukan harta karun bawah laut di Sulut, yang kini dikenal dengan nama Taman Laut Bunaken.

Tidak hanya itu, NDC berperan luar biasa dalam mendongkrak kedatangan wisatawan pecinta dunia bawah air ke Sulut serta pembentukan POSSI Sulut pertama kalinya di tahun 1979.

"Beberapa nama seperti Raymond Point, Fukui dan 24 spot utama dari Taman Laut Bunaken adalah hasil kerja Loky Herlambang dan NDC tentunya. Harapan kami, kita semua bisa menghargai dan menjaga apa yang sudah ditemukan oleh ayah sekaligus pendidik kami," tambah Harry Rumengan, penyelam senior yang menjadi murid Loky.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.