Sukses

Bayi 11 Bulan Korban Kapal Cepat Karam di Pelalawan Masih Hilang

Kapal cepat karam di Pelalawan itu disebabkan hantaman Ombak Bono.

Liputan6.com, Pekanbaru - Petugas gabungan memperluas radius pencarian korban hilang tenggelamnya kapal cepat Geriga Express di perairan Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, hingga mencapai 20 kilometer.

"Hari ini proses pencarian masih terus berlanjut dengan mengandalkan delapan kapal cepat, satu perahu karet dan dibantu belasan nelayan dengan radius 20 kilometer," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pelalalawan Hadi Pinandio di Pekanbaru, dilansir Antara, Jumat, 2 Desember 2016.

Hadi mengatakan proses pencarian masih sama seperti sebelumnya yakni, memetakan dan menyisir sepanjang sungai yang terkenal dengan Ombak Bono-nya tersebut.

Kapal cepat yang mengangkut 25 penumpang dan tiga anak buah kapal karam akibat dihantam gelombang Bono, Rabu siang, 30 November 2016. Sebanyak 24 penumpang, termasuk dua ABK dan satu nakhoda, berhasil diselamatkan. Sementara, dua penumpang ditemukan meninggal dunia dan dua lainnya dinyatakan hilang.

Ia menjelaskan kedua penumpang yang ditemukan meninggal dunia tersebut bernama Julianto (31) dan M Syairoji (32). Sementara, dua korban hilang masing-masing Abdul Fayat (11 bulan) dan Nur (35).

Pada Jumat siang, nelayan setempat berhasil menemukan jenazah yang diduga merupakan salah seorang dari korban hilang tersebut. Hasil pemeriksaan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Riau, jenazah tersebut dipastikan salah satu merupakan korban hilang atas nama Nur.

Jenazah korban kemudian dibawa ke kampung halamannya di Desa Pedekik, Kecamatan Teluk Meranti untuk selanjutnya dimakamkan.

Selanjutnya, puluhan tim gabungan BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan dibantu masyarakat terus berusaha menemukan seorang korban hilang lainnya, Abdul Fayat, bayi berusia 11 bulan. Abdul Fayat merupakan anak dari Hasanah yang merupakan salah satu korban kapal yang selamat.

"Mudah-mudahan korban berhasil ditemukan menimbang kesedihan keluarga korban yang terus bertahan di posko pencarian di Kecamatan Teluk Meranti," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.