Sukses

Kisah Desa Pemilik 5 Danau 5 Warna

Ada lima danau dengan lima warna berbeda dalam satu desa di Jambi.

Liputan6.com, Jambi - Nama Jambi terkait destinasi wisata tak setenar Bali dan Yogyakarta yang lebih dulu serius menggarap potensinya. Namun, daerah di tengah daratan Sumatra itu tak kalah elok akan wisata alam maupun budayanya.

Salah satu destinasi yang mulai dikenal sejumlah wisatawan adalah danau lima warna. Uniknya, danau itu berada dalam satu wilayah desa, yakni Desa Lekuk 50 Tumbi Lempur atau biasa disebut dengan nama Desa Wisata Lempur di Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci.

Kelima danau unik tersebut masing-masing adalah Danau Lingkat, Danau Nyalo, Danau Duo, Danau Kecik dan Danau Kaco. Tak hanya karakter warna airnya yang berbeda, habitat di ikan di danau itu dikenal berbeda-beda juga.

Dari kelima danau itu, Danau Kaco paling banyak dikenal warga Jambi. Danau ini memiliki luas kurang lebih 90 meter persegi. Kedalaman danau ini disebut-sebut belum bisa diukur.

Airnya amat jernih. Cahayanya bahkan amat terang saat malam hari, khususnya kala bulan purnama.

Desa Lekuk 50 Tumbi Lempur ini resmi dijadikan sebagai desa wisata di Jambi sejak pertengahan Agustus lalu saat gelaran Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK) 2016.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi, Guntur Meydan mengatakan, desa yang berada di bawah kaki Gunung Betuah serta berdekatan dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ini memiliki potensi wisata tinggi.

Desa ini juga dikenal memiliki hutan adat khusus yang bahkan meraih penghargaan lingkungan hidup Kalpataru 2015 lalu. Dikelilingi bukit-bukit dan pegunungan menjadikan Lempur sangat cocok dijadikan daerah ekowisata.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masyarakat Lempur

Pengelola wisata di Kerinci bahkan sudah ada yang menawarkan paket wisata ekspedisi lima danau di Desa Lempur. "Tak hanya itu, keanekaragaman budaya masih sangat terjaga oleh masyarakat Desa Lempur," ujar Guntur di Jambi, pertengahan November 2016.

Dari sejumlah penelitian, warga Desa Lempur adalah melayu potro atau melayu tua yang masih mepertahankan budaya lokal dan juga ramah dalam melayani tamu.

Bagi para pengunjung yang ingin menikmati budaya masyarakat dan kesejukan Desa Lempur tidak perlu khawatir. Sejumlah warga sudah ada yang membuka usaha penginapan.

"Pengunjung akan mendapatkan pelayanan ramah khas masyarakat Lempur," ucap Guntur.

Tak hanya itu, Desa Lempur juga relatif mudah dijangkau karena akses jalannya yang sudah bagus. Sepanjang jalur menuju desa ini terdapat juga desa-desa wisata lain yang tak kalah menarik juga.

Desa Lempur berjarak kurang lebih 45 kilometer dari Kota Sungai Penuh. Untuk sampai ke Kota Sungai Penuh bisa ditempuh dari Kota Jambi maupun dari Kota Padang, Sumatra Barat. Khusus dari Kota Jambi bisa ditempuh melalui jalur udara sekitar 30 menit penerbangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.