Sukses

Siswa SD Semarang Wajib Lepas Sepatu Sejak Masuk Halaman Sekolah

Mereka terpaksa bertelanjang kaki sejak memasuki halaman sekolah setiap hari.

Liputan6.com, Semarang Hujan yang mengguyur Semarang, Kamis (1/12/2016) tidak berintensitas tinggi. Namun, sejumlah titik mulai digenangi banjir.

Pantauan Liputan6.com, hujan yang turun meningkatkan ketinggian banjir antara 40-50 cm di SD Negeri Genuksari 02 yang setiap hari memang direndam rob. Bukan hanya jalan dan halaman di depan, air juga menyentuh teras depan kelas.

Menurut salah satu guru, pihak sekolah sudah melaporkan kondisi sekolah kepada dinas pendidikan. Tapi hingga kini, belum ada penanganan. Akibatnya, seluruh siswa harus melepas sepatu ketika akan melintasi halaman sekolah.

"Mungkin solusi instan ya diurug, ditinggikan. Tapi, itu tidak menyelesaikan masalah karena nanti kanan kirinya dan jalan tetap banjir," kata guru itu.

Sementara itu, air juga menggenangi beberapa titik di kawasan perumahan Bumi Tlogosari. Penyebabnya adalah adanya pengerjaan selokan yang belum selesai.

Mereka terpaksa bertelanjang kaki sejak memasuki halaman sekolah setiap hari. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Wartono, salah seorang warga menjelaskan pihaknya menaruh harapan besar pada percepatan penyelesaian normalisasi selokan. Jika saluran utama sudah selesai, air dari got-got warga diharapkan bisa tertampung di selokan itu.

"Itu setiap perempatan kan sedang dibeton. Pasti banjirnya makin parah hari ini," kata Wartono.

Berbeda dengan kawasan Genuk, banjir di Tlogosari tak terkait rob tetapi murni persoalan drainase yang tidak bagus. Akibatnya, air dari luar yang hendak melewati Tlogosari juga menggenang di jalan.

Di Jalan Supriyadi, genangan air mencapai 40 cm. Selain kawasan tersebut, genangan air setinggi 30 cm juga terpantau di kawasan Mangkang, Tembalang dan Pandean Lamper.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini