Sukses

Top 3: Heboh Pengibaran Bendera Tiongkok

Dugaan sementara pemberi izin adalah Bagian Protokoler Biro Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Provinsi Maluku Utara.

Liputan6.com, Ternate - Peletakan batu pertama pembangunan smelter PT Wanatiara Persada di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Jumat, 25 November 2016 lalu memicu kehebohan.

Pasalnya di lokasi acara tersebut bendera Tiongkok dikibarkan sejajar dengan bendera Merah Putih. Kini sebagian warga di Maluku Utara meminta penaikan bendera yang tidak sesuai UU diproses hukum.

Berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.

Kabar lainnya yang juga tak kalah menarik tentang syarat menyewa kendaraan bagi warga Jawa Tengah yang akan ikut demo 2 Desember 2016.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Pengibaran Bendera Tiongkok di Pulau Obi Berbuntut Panjang

Inilah komentar netizen ketika banyak foto dan video soal bendera Tiongkok yang berkibar di Halmahera Selatan beredar di media sosial. (Istimewa)

Pengibaran bendera Tiongkok di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Jumat, 25 November lalu, berbuntut panjang. Sebagian warga di Maluku Utara meminta penaikan bendera yang tidak sesuai UU diproses hukum.

"Boleh orang berinvestasi di negara kita, tetapi dia harus menghormati norma-norma kita. Jangan injak-injak harkat dan martabat. Kalau sudah dibilang jangan, ya jangan," ucap Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Tugas Dwi Aprianto saat disambangi Liputan6.com, Senin, 28 November 2016.

Direktur Kriminal Umum Polda Malut Kombes Dian Ariyanto mengatakan, pengibaran bendera Tiongkok yang tidak sesuai ketentuan UU di Indonesia itu sudah tahap penyelidikan.

"Dari hasil pemeriksaan lima saksi itu juga masih akan dikoordinasikan hasil keterangannya. Karena berkas awalnya diperiksa di Polres Halmahera Selatan, sehingga berkasnya sudah kita tarik lagi ke sini (Polda Malut) dan menunggu hasil koordinasi," ujar Dian.

Tak hanya di lokasi acara, bendera Tiongkok lainnya juga terpasang di dermaga setempat. Warga yang hadir pun memprotes dan akhirnya bendera itu diturunkan.

Dalam insiden ini, PT Wanatiara Persada menegaskan bertanggung jawab dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

Selengkapnya...

2. Begini Syarat Menyewakan Kendaraan untuk Demo 2 Desember

Sebuah bendera merah putih berukuran besar dibentangkan saat aksi damai di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Jumat (4/11). Massa menuntut  Gubernur Jakarta Basuki T Purnama agar diadili  atas dugaan penistaan agama. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Kepolisian Daerah Jawa Tengah atau Polda Jateng tidak akan melarang para pengusaha transportasi untuk menyewakan armadanya kepada peserta demo 2 Desember 2016 atau dikenal dengan demo 212 dari Jawa Tengah.

"Kita tidak melarang. PO-PO (perusahaan otobus) dan angkutan dipersilakan, kita tidak menghambat," ucap Kombes Herukoco di Semarang, Selasa, 29 November 2016," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol Herukoco di Semarang, Selasa, 29 November 2016.

Namun hal yang perlu diperhatikan adalah izin trayek, kelaikan kendaraan, dan kondisi sopir. Menurut Herukoco, kecelakaan bus di Jalan Tol Cipali yang menewaskan dua peserta demo 4 Desember lalu harus menjadi pelajaran dan bahan pertimbangan.

Mengenai kemungkinan adanya tranportasi umum yang disewa mengantar ke Jakarta, namun tidak sesuai trayek, menurut Dirlantas Polda Jateng ini, harus ada izin dari Dishukominfo setempat.

Selengkapnya...

3. Datang Menunggang Kuda, AA Gym Hadiri Apel Nusantara Bersatu

Tidak hanya netizen, pemuka agama Abdullah Gymnastiar atau hangat disapa, Aa Gym bahkan secara terang-terangan mengutuk LINE.

Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menghadiri apel Nusantara Bersatu di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Rabu (30/11/2016), bersama ribuan warga lainnya. Aa Gym datang dengan menunggang kuda.

Sebelum apel dimulai, seniman sekaligus aktivis lingkungan Abah Iwan membawakan lagu Hymne Siliwangi dan Indonesia Bersatu.

Puluhan ribu warga Mataram yang terdiri atas pelajar hingga pegawai negeri serta ratusan aparat TNI dan Polri memadati Taman Sangkareng, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk menghadiri acara Nusantara Bersatu.

Berdasarkan pantauan di lapangan, warga yang rata-rata berkostum putih dengan ikat kepala merah putih mulai memadati area Taman Sangkareng.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini