Sukses

Bersuami Pencandu Sabu, Nyawa TKI Hasnah Hilang di Negeri Jiran

Kabar duka meninggalnya TKI warga Kota Daeng yang telah tiga tahun merantau itu baru diketahui keluarga pada Kamis malam, 24 November 2016

Liputan6.com, Makassar - Kisah tragis buruh migran di Negeri Jiran berulang. Hasna, perempuan warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia di negeri jiran Malaysia dikabarkan tewas. Wanita berusia 38 tahun itu diduga dibunuh sang suami pada Senin, 21 November 2016.

Kabar duka meninggalnya TKI warga Kota Daeng yang telah tiga tahun merantau itu baru diketahui keluarga pada Kamis malam, 24 November 2016.

Seketika kediaman Hasna yang terletak di Jalan Sultan Alauddin, Lorong 6, No 1 A, Kelurahan Pabaeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, dipenuhi suara tangisan setelah mendengar kabar duka tersebut.

Salmah, ibu kandung Hasna, mengatakan terakhir kali berkomunikasi dengan buah hatinya itu pada Senin siang, 21 November 2016.

"Terakhir saling telepon itu Senin siang, saat itu dia sempat bilang kalau ia mendapat ancaman dari suaminya. Sejak saat itu nomor telepon Hasna sudah tidak aktif lagi," ucap dia saat ditemui di kediamannya, kemarin malam.

Hasna, TKI asal Makassar, Sulawesi Selatan yang bekerja di Malaysia, dikabarkan tewas setelah dibunuh sang suami. (Liputan6.com/Fauzan)

Berdasarkan informasi yang diperoleh, suami Hasna-lah yang diduga tega menghabisi nyawa anak kandung Salmah itu. Sempat terjadi cekcok antara keduanya karena Hasna hendak meninggalkan suaminya lantaran menggunakan narkoba jenis sabu. Selain itu, sang suami juga ketahuan punya istri lain.

Saat ini, menurut Salmah, keluarga dan sahabat tengah berupaya memulangkan jenazah Hasna. Berdasarkan informasi terakhir, jenazah Hasna saat ini berada di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah, Selangor, Malaysia. Sudah tiga hari jasad almarhumah tertahan di sana karena terkendala izin. Sebab, Hasna menggunakan paspor turis saat berangkat ke Negeri Jiran.

"Saya berharap pemerintah dapat membantu, supaya jenazah anak saya dapat dipulangkan," tutur ibunda TKI tersebut sembari terisak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini