Sukses

Berawal Rebutan Lapangan Futsal, 8 Mahasiswa Medan Terluka

Situasi mencekam masih terjadi seusai bentrokan antar-mahasiswa itu.

Liputan6.com, Medan - Bentrokan sesama mahasiswa terjadi di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) pecah. Bentrokan diduga berawal dari perebutan penggunaan lapangan futsal yang berada di kampus tersebut.

Informasi yang diperoleh Liputan6.com, bentrokan di kampus yang terletak di Jalan Pasar V, Desa Medan Estate, Kecamatan Deli Serdang, Sumatera Utara, ini berawal dari aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa terkait laporan Ketua Senat Mahasiswa UINSU Alamsyah Tasbih ke Polsek Percut Sei Tuan setelah menjadi korban pemukulan Kepala Pusbangbis (Pusat Pengembangan Bisnis) UINSU bernama Habibi.

Menurut Alamsyah, pemukulan itu terjadi saat ia memantau jalannya pertandingan di pinggir lapangan futsal. Tiba-tiba, Bibi datang dan menyuruh Alamsyah untuk membubarkan pertandingan dan mengosongkan lapangan futsal karena akan dipasangi teratak untuk acara reuni angkatan 1997-1998.

Hal itu tidak langsung diindahkan sebab pertandingan hanya menyisakan satu tendangan pinalti. Tanpa diduga, Bibi memukul rahang bagian leher Alamsyah.

Saat sedang berunjuk rasa, mereka tiba-tiba diserang kubu lain yang juga mahasiswa UIN-SU. Akibatnya, bentrokan tak terhindarkan hingga menyebabkan delapan mahasiswa terluka. Empat di antaranya terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Haji, Medan Estate, karena mengalami luka serius akibat hantaman benda tumpul.

Polisi yang mendapat laporan langsung mengamankan situasi mencekam yang sempat terjadi. Terlebih, sejumlah mahasiswa yang berasal dari salah satu kubu sempat menyisir rekan-rekannya sendiri secara spontan.

"Agar tidak terjadi bentrokan susulan, saat ini kami sudah siagakan personel di sekitar kampus," ucap Kasat Shabhara Polrestabes Medan Kompol Siswandi di lokasi, Senin, 21 November 2016.

Meski begitu, polisi menyerahkan proses penyelesaian masalah kepada pihak internal kampus yang melibatkan pihak rektorat UIN Sumut. "Ini masalah internal kampus, kita serahkan prosesnya kepada mereka," kata Siswandi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.