Sukses

Top 3: Kisah Sido Si Beruang Madu yang Kembali ke Habitat Aslinya

Bayi beruang itu dipelihara oleh warga selama satu tahun delapan bulan.

Liputan6.com, Kayong Utara, Kalimantan Barat - Selama 20 bulan dipelihara warga, Sido si beruang madu betina akhirnya kembali ke habitat aslinya.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Kalimantan Barat mengevakuasi bayi beruang ini dari seorang warga yang tinggal di Dusun Sidorejo, Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Sabtu (12/11/2016). 

Kabar lainnya yang tak kalah menarik perihal kemunculan seorang gadis yang telah menghilang selama 2 tahun. Ina begitu ia dipanggil, nampak tengah berfoto dengan Bupati Purwakarta yang diunggah melalui akun Instagram Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Selain itu, ada pula berita tentang pembunuh guru olahraga SMA Yayasan Atikan Sunda, Bandung, Jawa Barat, Tatang Wiganda. Tersangka menyerahkan diri kepada polisi, kemarin malam. 

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. 20 Bulan Dipiara, Sido Si Beruang Madu Dibawa ke Balai Konservasi

Beruang diserahkan ke konservasi (Liputan6.com/ Raden AMP)

Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat mengevakuasi satu ekor beruang madu (Helarctos malayanus) dari warga.

Beruang madu itu berasal dari penyerahan warga bernama Thiram yang tinggal di Dusun Sidorejo, Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.

Beruang madu betina berusia 2 tahun itu diberi nama Sido oleh pemeliharanya. Satwa itu dipelihara oleh warga selama satu tahun delapan bulan.

"Satwa langsung dirawat untuk direhabilitasi di Kantor SKW I - Ketapang hingga dapat kembali di habitat aslinya," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Sustyo Iriono.

Selengkapnya...

2. 2 Tahun Hilang, Gadis Ini Muncul di Instagram Bupati Purwakarta

Bupati Purwakarta dengan keluarga Een (Abramena/Liputan6.com)

Een (53) warga Kampung Kongsi, Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya bisa bernapas lega. Inayattu Sayiddah atau biasa dipanggil Ina (19) yang hilang sejak dua tahun terakhir akhirnya ditemukan.

Ina ditemukan setelah pihak keluarga melihat foto anaknya terpampang dan tengah berfoto dengan Bupati Purwakarta yang diunggah melalui akun Instagram Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

"Yang pertama kali menemukan adalah anaknya bapak sekdes di desa kami, yaitu melalui akun Instagramnya Kang Dedi, sontak kita pun langsung menghubungi Ibu Een bahwa Ina ada dalam gambar posting-an itu," kata Kepala Desa Caringin Ijaj Yudiana yang mendampingi keluarga Een, saat berkunjung ke Rumah Dinas Bupati Dedi di Purwakarta, Jumat, 11 November 2016.

Een menyatakan, Ina sejak kecil mengidap penyakit epilepsi sehingga mempengaruhi kejiwaannya, Ina hilang sejak 29 September 2014 ketika bermain di sekolah dekat rumahnya.

Selengkapnya...

3. Jejak Terendus di Medsos, Pembunuh Guru Olahraga Serahkan Diri

Lokasi pelaksanaan rekonstruksi juga dipindahkan ke Mapolrestabes Bandung. (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Tersangka pembunuh guru olahraga SMA Yayasan Atikan Sunda, Bandung, Jawa Barat, Tatang Wiganda menyerahkan diri kepada polisi, kemarin malam.

"Pada Jumat malam sekitar pukul 22.30 WIB di Restoran Siap Saji McDonald's Bundaran Cibiru telah menyerahkan diri satu orang DPO tersangka kasus tindak pidana pembunuhan Tatang Wiganda," ucap Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunas di Bandung, Sabtu (12/11/2016), seperti dilansir Antara.

Tatang tewas dikeroyok oleh tiga orang pada 22 Agustus 2016, di Terminal Cicaheum, Kota Bandung dan dua pelaku, yakni HWS dan RSG telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Menurut Kombes Yusri, tersangka IW selama dua bulan lebih masuk dalam DPO kepolisian. Usai ikut serta mengeroyok korban dengan menghantamkan helm pada kepala korban, IW diketahui melarikan diri ke kawasan Jatihandap, Bandung.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.