Sukses

Petir Tumbangkan Pohon Ratusan Tahun Saksi Bisu Pidato Bung Karno

Saat pohon berusia ratusan tahun tumbang, suasana di depan Pendopo Kabupaten Serang, Banten, tampak sepi.

Liputan6.com, Serang - Sebuah pohon ambon berusia ratusan tahun atau sejak zaman penjajahan Belanda yang berada di halaman Pendopo Kabupaten Serang, Banten, tumbang termakan usia.

"Waktu itu saya sedang mengetik di pendopo, saya dengar suara petir bersahut-sahutan, saya lihat enggak hujan. Saya keluar, terus saya lihat pohon tua itu ambruk," ucap Dian Sucitra, salah satu saksi mata saat ditemui di Pendopo Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (12/11/2016).

Saat pohon tersebut tumbang, menurut Dian, tak ada kendaraan yang melintas. Suasana di depan Pendopo Kabupaten Serang juga sepi."

Pohon yang berusia lebih tua dibandingkan bangunan Pendopo Kabupaten Serang itu tumbang pada Sabtu dini hari tadi sekitar pukul 24.00 WIB, tanpa diketahui dengan pasti penyebabnya.

"Berdasarkan laporan dari petugas yang berjaga di sekitar kantor, kejadiannya dini hari. Saya juga tidak tahu penyebabnya apa, yang jelas pohon ini sudah ratusan tahun," kata Asep Herdiana, Kabid Pertamanan dan Persampahan pada Dinas Tata Ruang Bangunan dan Perumahan (DTRBP) Kabupaten Serang, saat ditemui ditempat yang sama, Sabtu (12/11/2016).

Pohon berusia ratusan tahun di halaman Pendopo Kabupaten Serang, Banten, tumbang. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Asep menuturkan, pohon ambon yang berdiameter sekitar enam meter itu memiliki sejarah panjang dan menjadi saksi atas perjuangan masyarakat Banten mengusir penjajah. Bahkan pada Desember 1945, pohon ambon itu sebagai saksi bisu pidato Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno di Alun-alun Serang.

"Sangat disayangkan aja, pohon ini punya nilai sejarah, sudah ratusan tahun berdiri. Sebelum gedung (pendopo Kabupaten Serang) ini berdiri, pohon ini sudah ada," ia menegaskan.

Adapun berdasarkan catatan sejarah, Pendopo Kabupaten Serang dibangun dari sisa reruntuhan Keraton Surosowan yang dibakar oleh Belanda pada 1808. Saat itu Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal HW Daendels.

Penghuni pertama bangunan itu adalah J De Bruijn WD pada 1817 yang juga menata Serang pertama kali. Di sekitar Pendopo Kabupaten Serang pun berdiri beberapa bangunan bersejarah lainnya.

Misalnya, Pendopo Gubernur Banten, Markas Tentara Pelajar dan Tentara Putri, Markas Badan Keamanan Rakyat, Gedung Joeang 45 yang dulunya merupakan Markas Kempetai (Polisi Rahasia Jepang), Markas Korem Maulana Yusuf Banten yang dahulunya bangunan Noormale School, dan Mapolres Serang dulunya merupakan Gedung Osvia. Seluruhnya bergaya bangunan Indies megah dengan dinding tebal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.