Sukses

Top 3: Wasiat Terakhir Sebelum David Ajak Anaknya Bunuh Diri

David mencurahkan semua isi hatinya. Ia merasa sakit hati karena istri yang dicintai tak lagi memperhatikan dirinya dan kedua anaknya.

Liputan6.com, Semarang - Aksi David Nugroho (30) mengejutkan banyak orang. Warga Semarang itu mengajak kedua buah hatinya yang masih belia untuk bunuh diri dengan menenggak racun serangga.

Alasan kenapa David nekat melakukan perbuatan tersebut, belum lama ini terkuak lewat sebuah catatan semacam "surat wasiat" yang terdiri dari enam halaman.

Di surat tersebut David mencurahkan semua isi hatinya. Ia merasa sakit hati karena istri yang dicintai tak lagi memperhatikan dirinya dan kedua anaknya.

Hingga malam ini, berita sang ayah yang mengajak kedua anaknya bunuh diri paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Kamis (10/11/2016).

Selain itu, ada pula kabar tentang penampakan mobil Avanza yang raib saat banjir bandang terjang Bandung yang tak kalah menarik.

Ada pula perihal penetapan tersangka terhadap Ahmad Zubairi, penyedia bolpoin laduni dan perhiasan palsu dalam kasus dugaan penipuan yang dilakukan Dimas Kanjeng.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Bunuh Diri Ajak Anak, Ini Wasiat David yang Emosional

Keluarga David menangisi kematian Aura, anak yang diajak ayahnya menenggak obat nyamuk untuk bunuh diri. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Peristiwa bunuh diri dengan minum cairan obat nyamuk oleh David Nugroho dan mengajak dua anaknya yang masih kecil menyisakan banyak persoalan. Hal itu tertuang dalam sebuah catatan semacam "surat wasiat" yang ditulis David.

Catatan itu terdiri dari enam halaman. Namun inti permasalahan yang memotivasi David mengambil tindakan bunuh diri ada di halaman empat dan halaman lima. Berikut kutipan lengkap catatan David di halaman empat dan lima.

Rasa sakit. Rasa sakit itu benar-benar kerasa dan nyata, tapi rasa sakit itu takkan abadi di dalam hatiku. Karena yang abadi di hatiku cuma rasa cinta dan sayang.

Aku malam ini bukan putus asa, depresi ataupun frustasi terhadap masalah-masalah yang mengganggu rumah tanggaku. Tapi yang terlintas di pikiranku hanya tak ingin merubah semua rasa ini menjadi benci. Aku gak mau seperti itu lagi karena aku pernah ngalamin kayak gitu.

Selengkapnya...

2. Penyedia Bolpoin Dimas Kanjeng Tambah Deretan Tersangka Penipuan

Dalam foto kliping berita tertanggal 24 Februari, Dahlan Iskan terlihat menyematkan jas ke Taat Pribadi.

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menetapkan Ahmad Zubairi, penyedia bolpoin laduni, perhiasan palsu, dan aksesoris lainnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh pemilik Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. 

Kedelapan tersangka itu adalah Dimas Kanjeng Taat Pribadi, SP Maranata alias Vijay, Karmawi, Mishal Budianto alias Sahal, Karimullah, Suparman, Suryono, dan Ahmad Zubairi.

"Tersangka AZ ditugasi tersangka TP untuk menyediakan bolpoin laduni, cincin, dan perhiasan emas palsu. Setiap kali membeli barang-barang itu, TP memberi uang AZ Rp 200 juta," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes RP Argo Yuwono, Kamis (10/11/2016).

Selengkapnya...

3. Penampakan Mobil Raib Saat Banjir Bandang Bandung Jilid II

Kondisi mobil terseret banjir bandang Bandung dalam keadaan rusak berat. (Dok. Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung)

Mobil Avanza hitam bernomor polisi D 1599 QI yang raib terbawa arus banjir bandang akibat luapan Sungai Citepus di Jalan Pagarsih, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, pada Rabu petang, 9 November 2016, berhasil ditemukan.

Lokasi penemuan sendiri berada di Jalan Astana Anyar (Belakang Pasar), Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung atau tidak jauh dari lokasi kejadian hilang terbawa arus. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari lokasi awal.

"Kita mendapat informasi dari masyarakat tentang penemuan kendaraan yang terbawa arus banjir tadi pagi sekira pukul 05.20 WIB," kata Ferdi melalui pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Kamis (10/11/2016).

"Kendaraan 90 persen rusak berat dan kita akan evakuasi," ucap dia.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini