Sukses

Komik Indonesia di Mata Hasmi Gundala Putra Petir

Hasmi mengapresiasi komikus muda tanah air.

Liputan6.com, Yogyakarta - Harya Suryaminata atau yang populer dengan panggilan Hasmi, komikus pencipta Gundala Putra Petir, wafat di di RS Bethesda Yogyakarta, Minggu 6 November 2016. Hingga senja hidupnya dia masih memberi perhatian besar pada dunia komik tanah air.

Hasmi punya catatan tentang perkembangan komik saat ini. Penilaiannya itu disampaikan saat berbincang dengan Liputan6.com di Yogyakarta, pertengahan Juli lalu.

Hasmi menilai komikus muda saat ini bagus baik dari segi karya maupun pemasaran. Dia mengaku tidak mampu bersaing dengan komikus masa kini.

"Saya ini gaptek (gagap teknologi), jadi kalau diminta memasarkan komik dengan cara online seperti yang sekarang banyak dilakukan sudah tidak bisa," ujarnya

Menurut dia era terpuruknya komik Indonesia sudah berakhir. Dia mencatat dalam kurun waktu lima tahun terakhir kebangkitan komik Indonesia mulai terasa.

Namun, penerbitan komik lebih banyak dilakukan lewat jalur indie karena minimnya dukungan penerbit dan distributor mainstream.

"Kalaupun bukan jalur indie biasanya juga tidak mengandalkan profit jadi cuma senang-senang saja kemudian dipasarkan lewat internet," ujar laki-laki yang sempat menerbitkan komik kompilasi berjudul Keris pada akhir tahun lalu itu.

Laki-laki kelahiran Yogyakarta 70 tahun silam ini memilih banting sstir menjadi penulis naskah dan skenario untuk drama maupun pertunjukan. Hal itu dilakukan ketika komik di Indonesia memasuki fase tidur lelap pada 1990-an.

Gundala adalah karakter komik ciptaan Hasmi yang muncul pertama kali dalam komik Gundala Putra Petir pada 1969. Gundala termasuk karakter populer di Indonesia selain Godam, Si Buta dari Gua Hantu, dan Panji Tengkorak.

Gundala mempunyai kekuatan petir. Inspirasinya dari tokoh legenda Jawa Ki Ageng Sela yang dikisahkan bisa menangkap petir. Bentuk fisik Gundala sendiri terinspirasi karakter The Flash ciptaan Gardner Fox dari DC Comics.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.