Sukses

Cendera Mata Spesial RSHS Bandung bagi Bayi Kembar Siam Ciamis

Para dokter juga menyampaikan doa agar bayi kembar siam Ciamis yang bertahan bisa berkembang dengan baik sesudah pulang dari rumah sakit.

Liputan6.com, Bandung - Bayi kembar siam asal Ciamis, Jawa Barat, Gisya Bizanty Ramadani atau Gina 2, akhirnya meninggalkan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung setelah menjalani perawatan pasca-operasi pemisahan oleh tim dokter.

Bayi yang ditinggal meninggal oleh saudara kembarnya, yaitu Gesya Ummaya Ramadani, sepekan usai operasi pemisahan pada 7 Oktober 2016 lalu itu, keluar dari ruang perawatan anak Kenanga pukul 14.00 WIB. Tim dokter yang merawatnya secara bergantian kemudian menggendong bayi perempuan itu.

Bahkan, Direktur Utama RSHS Bandung Ayi Djembarsari yang ikut menggendong seperti tak rela melepasnya.

"Bayi Gisya lama dirawat di rumah sakit ini dan sudah seperti keluarga kami. Mudah-mudahan setelah dari sini, tumbuh kembangnya terus membaik. Didoakan nanti besarnya menjadi dokter," ujar Ayi, di Bandung, Kamis (3/11/2016).

Tak hanya Ayi, ketua tim dokter penanganan bayi kembar, Dadang Sjarief Hidajat pun turut mencoba berkomunikasi dengan dengan Gisya.

"Pada dasarnya tumbuh kembangnya sudah membaik dan seluruh perawatan selama operasi dianggap telah cukup dilakukan," kata Dadang.

Sementara, orangtua Gisya, Syarief Maulana, mengungkapkan rasa terima kasih atas kerja optimal dari tim dokter yang telah menangani buah hatinya.

Syarief mengaku seluruh perhatian tim dokter dan medis yang menangani bayinya itu, dianggap hal yang luar biasa dan sangat berarti bagi keluarganya.

"Terima kasih juga atas hadiah yang diberikan oleh Dirut RS Hasan Sadikin (Ayi) dan Profesor Dadang kepada anak kami," kata Syarief.

Pada acara perpisahan tersebut, sebuah gelang emas diberikan oleh RSHS Bandung kepada bayi Gisya, sebelum bertolak pulang ke tempat tinggalnya di Ciamis, Jawa Barat.

Sebelumnya, pada 27 September 2016, bayi kembar siam yang lahir dempet pada bagian dada sampai perut dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berhasil dipisahkan melalui tindakan operasi oleh gabungan tim medis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, selama hampir lebih dari lima jam.

Lebih dari 70 dokter spesialis dari RSHS dan dibantu oleh dokter spesialis dari RSUD Soetomo, Surabaya, dikerahkan dalam operasi pemisahan bayi kembar siam yang mengalami kelainan dengan istilah medis conjoined twin omphalopagus tersebut.

Namun, satu di antaranya meninggal dunia akibat gangguan jantung bawaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini