Sukses

Top 3: Niat keJakarta, Bus Demonstran 4 November Berakhir Tragis

Akibat kecelakaan ini satu orang demonstran 4 November meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Bus jurusan Solo-Jakarta yang ditumpangi peserta demo Ahok, pada 4 November terguling di Tol Cipali, kilometer 115.200. Diperkirakan, supir bus umum tersebut kaget saat pindah ke jalur cepat, sehingga kendaraan hilang kendali.

Akibat kecelakaan ini dua orang demonstran meninggal dunia. Hingga malam ini, Kamis (3/11/2016), berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca di Liputan6.com kanal News.

Selain itu, ada pula kisah tentang seorang pilot tangguh yang telah tewas saat pesawat DHC4 PK-SW turbo Caribou yang dikemudikannya hancur berkeping-keping setelah menghantam punggung gunung di Papua. 

Ada pula perihal seorang pengusaha sekaligus anggota DPRD Jeneponto yang melaporkan seorang ibu rumah tangga (IRT) atas kasus dugaan pencemaran nama baik.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Bus Angkut Demonstran 4 November Terguling di Tol Cipali

Ilustrasi Kecelakaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Bus yang mengangkut sejumlah pendemo yang akan ke Jakarta untuk aksi 4 November besok terlibat kecelakaan. Bus jurusan Solo-Jakarta itu terguling di Tol Cipali, Subang, Jawa Barat.

Bus bernomor polisi AA 1600 G itu ‎menabrak truk pengangkut pasir dari arah berlawanan di Tol Cipali KM 115, 200 Jalur B. Diperkirakan, supir bus umum tersebut kaget saat pindah ke jalur cepat, sehingga kendaraan hilang kendali.

"Kejadiannya di KM 115.200 Jalur B, pukul 3.30 WIB. Kendaraan bus melaju dari arah Palimanan menuju Cikopo. Bus menabrak truk karena tiba-tiba bus pindah jalur lambat ke lajur cepat. Bus tak terkendali, dan oleng dan terguling ke bahu jalan," Yusri menjelaskan.

Selengkapnya...

2. Legenda Pilot Tangguh dan Pegunungan Papua yang Bikin Gemetar

Pesawat Caribou hilang kontak sejak pukul 07.57 WIT. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Kapten Parhat meninggal setelah pesawat DHC4 PK-SW turbo Caribou yang dikemudikannya hancur berkeping-keping setelah menghantam punggung gunung pada ketinggian 12.800 kaki dpl.

Lokasinya di perbatasan Distrik Jila, Kabupaten Mimika dengan Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Senin pagi, 31 Oktober 2016.

Dalam penerbangan itu, Kapten Pilot Parhat ditemani kopilot R Fendy Ardianto (38), mekanik Steven David Basari (35), dan FOO Endri Baringin Sakti P (40).

"Beliau sudah 20 tahun terbang di Papua. Saya juga sudah terbang di sini (Papua) sejak 1992," ujar Kapten Beni Sumaryanto selaku Deputi Operasi maskapai Trigana Air Service.

Dengan pengalaman panjang dalam mengawaki pesawat terbang di Papua itu, maskapai Trigana Air Service pun tak segan untuk merekomendasikan Pilot Parhat agar menakhodai pesawat DHC4 PK-SWW turbo Caribou milik Pemkab Puncak.

"Di Papua ini siapa yang tidak mengenal Pilot Parhat. Orang katakan, Pilot Parhat itu pilot gunung (mountain flight) yang sangat mengerti penerbangan di wilayah Papua. Terbang di wilayah Papua itu tidak mudah. Pilot harus mengenal medan Papua, anginnya, cuacanya dan lainnya. Almarhum salah satu pilot yang sudah lulus uji kelayakan terbang di Papua," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika John Rettob.

Selengkapnya...

3. 3 Kalimat Status Facebook Seret IRT di Makassar ke Pengadilan

UU ITE (kominfo.go.id)

Yusniar, seorang ibu rumah tangga (IRT), duduk sebagai terdakwa dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Sudirman Sijaya, seorang pengusaha sekaligus anggota DPRD Jeneponto. 

Menurut Azis Dumpa, salah seorang anggota tim penasehat hukum terdakwa Yusniar konteks status yang diunggah kliennya bisa disebut mengarah ke UU ITE. Namun, ia menyatakan tindakan kliennya merupakan unek-unek aras ketidakadilan atas sikap si pelapor sendiri.

Kasus tersebut bermula dari pembongkaran rumah orangtua Yusniar di Jalan Sultan Alauddin Keluarahan Pabaeng-baeng secara paksa oleh Sudirman Sijaya yang mengerahkan ratusan massa.

Akibat perlakuan pelapor, Yusniar menumpahkan kekecewaannya dengan membuat status pada akun Facebook miliknya.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.