Sukses

Pertamina Usut Penyebab Utama Ledakan Tangki SPBU di Malang

Tim Pertamina dan kepolisian masih mengusut untuk memastikan penyebab utama ledakan di SPBU Kota Malang tersebut.

Liputan6.com, Malang - Pertamina membeberkan dugaan sementara penyebab ledakan tangki pendam di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Jalan Raya Langsep, Kota Malang, Jawa Timur.

Berdasarkan penyelidikan awal, ledakan terjadi saat berlangsung maintenance atau perawatan untuk uji coba pengaktifan kembali tangki pendam premium berkapasitas 30 kiloliter yang sudah lima bulan tak beroperasi di SPBU COCO (Company Owned Company Operated) Nomor 5165116.

Assistant Manager External Relations Pertamina Marketing Operation Region V, Heppy Wulansari mengatakan, ledakan di SPBU terjadi sesaat setelah aliran listrik dinyalakan untuk memastikan koneksi sistem pada tangki pendam.

"Indikasi sementara ledakan diduga karena di area tangki pendam dan pipa ada gas yang terperangkap, serta terjadi percikan api karena adanya listrik statis," ucap Heppy melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Malang, Jawa Timur, Senin (31/10/20) malam.

Menurut Heppy, tim Pertamina dan kepolisian masih mengusut untuk memastikan penyebab utama ledakan di SPBU Kota Malang tersebut. Bila terbukti ada kelalaian, maka akan ada evaluasi lanjutan terhadap pengelola SPBU tersebut.

"Tunggu investigasi dulu untuk memastikan penyebabnya. Tentu nanti akan ada evaluasi lebih lanjut," ujar Heppy.

SPBU itu sementara ini juga tak beroperasi sembari menunggu proses investigasi. Meski demikian, kebutuhan masyarakat di sekitar wilayah itu terhadap bahan bakar minyak (BBM) tak akan terganggu. Warga tetap bisa membeli BBM di SPBU terdekat, yakni di Jalan Tidar dan kawasan Sukun.

Tangki pendam untuk premium di SPBU Jalan Raya Langsep, Kota Malang, meledak sore tadi sekitar pukul 16.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, beberapa rumah warga rusak pada bagian atap dan sebuah motor milik pengendara yang melintas di jalan raya depan pom bensin rusak berat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini